Microsoft Gelar Pelatihan Digital Persiapan Kerja & Entrepreneurship Gratis, Milenial Wajib Ikut, Ini Caranya

Microsoft Gelar Pelatihan Digital Persiapan Kerja & Entrepreneurship Gratis, Milenial Wajib Ikut, Ini Caranya

Ilustrasi para peserta milenial dan generasi z dalam pelatihan dan peningkatan keterampilan digital Microsoft . ---- foto:micosoft--

JAKARTA, RADAR PALEMBANG. COM – Microsoft  menggelar pelatihan digital gratis untuk meningkatkan literasi digital para Milenial dan Generasi Z yang akan memasuki dunia kerja dan wirausaha.

Pelatihan bagi para talenta digital yang berlangsung secara daring  itu bertujuan meningkatkan keterampilan para talenta digital. Milenial dapat memulai kariernya dengan Microsoft  

Kenapa para milenial dan generasi z harus mengambil kesempatan pelatihan literasi digital oleh microsoft ini?

Berdsarkan laporan World Economic Forum 2020, pada tahun 2025, 85 juta pekerjaan akan tergantikan oleh mesin. Pada saat yang sama, 97 juta jenis pekerjaan baru akan muncul.

BACA JUGA: Potensi EKonomi Digital Indonesia Besar, Peluang Kaya Bagi Milenial dan Generasi Z , Ini Cara dan Jalannya

Pekerjaan dan peluang baru ini akan menjadi adaptasi dari pembagian kerja antara manusia, mesin, dan algoritma.

Maka dari dalam program skill Job’s Indonesia, materi pelatihan literasi digital menyesuaikan atau menjawab tantangan pada tahun 2025.

Maka dari itu ada materi pelatihan berupa persiapan memasuki duni kerja  untuk satu juta masyarakat Indonesia hingga 2024. Para milenial dan generasi z sudah mendapatkan berbagai materi dan modul melalui  link aka.ms/SfJIndonesia.

Pelatihan literasi digital bagi para talenta digital yang bertajuk Program Skills for Jobs Indonesia ini merupakan kerjasama Microsoft dengan pemerintah dan Pijar Mahir.

BACA JUGA:7 Potensi Ekonomi Digital, Kontribusi Pertumbuhan 14 Persen

Program itu bertujuan untuk memberikan literasi digital, keterampilan digital, dan persiapan kerja gratis kepada satu juta masyarakat hingga 2024.

 ‘’Program tersebut menyediakan berbagai modul dan dilengkapi dengan keterampilan digital lanjutan seperti analisis data, manajemen proyek, dan administrasi professional,’’ujar Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Edwin, mengutip dari laman ekon.go.id

Para milenial dan generasi  z atau gen z, yang mengambil kesempatan dalam pelatihan itu akan mendapat materi tentang periapan memasuki dunia kerja.

BACA JUGA:Bertransformasi jadi Bank Digital, RUPS Bank Mayora Perkenalkan Manajemen Baru

Tidak hanya itu, materi tentang soft skill entrepreneurship digital juga ada. Dengan demikian milenial dan generasi z dapat memilih literasi digital yang mereka inginkan sesuai minat masing-masing.

 ‘’Semua itu ada dalam modul Program Skills for Jobs Indonesia. Para Anak-ana muda yang merupakan talenta digital baru harus memanfaatkan dan mengambil kesempatan ini,’’tegas Rizal. 

Program Program Skills for Jobs Indonesia ini sudah berjalan sejak satu bulan belakangan dan akan terus berjalan hingga 2024. Saat ini,  Program Skills for Jobs sudah memberikan pelatihan terhadap 385 trainers.

 

BACA JUGA:Ini Modal Utama Digitalisasi Ekonomi ASEAN

 

 

Jika para milenial dan generasi z ingin ambil bagian dalam pelatihan literasi digital oleh microsoft itu, begini caranya.

1. buka website https://www.biji-biji.com/microsoft/skills-for-jobs-indonesia/ 

2. Klik menu daftar sekarang juga  maka aka keluar berbagai topik dan modul yang wajib dipilih oleh para talenta digital.

Menu yang akan keluar seperti digital literacy &productivity, soft skill entrepreneurship, carrier  certification in tech-enabled roles, serta menu lainya.  Selanjutnya teken menu belajar.

Selain itu,   juga ada menu pilihan lain bertajuk pilih kursus sesuai aspirasi kamu.  Jenis literasi digital yang dapat dipiih ada beberapa macam, seperti administrative professional, project manajer, data analyst, digital marketer.

BACA JUGA:57 Tahun Telkom Indonesia, Akselerasi Terwujudnya Mimpi Anak Bangsa Melalui Digitalisasi

Microsoft sengaja memberikan pilihan materi literasi digital untuk menyesuaikan dengan  minat para talenta digital baru.  Tunggu apa lagi, para milenial dan generasi z bisa belajar dimana saja.

Usai lulus dari pelatihan, peserta dapat bergabung di SATU Talenta yang merupakan komunitas LinkedIn yang menghubungkan perusahaan dengan talenta digital yang telah memiliki sertifikasi Microsoft.

Menurut Rizal, dalam Program Skills for Jobs Indonesia yang bertujuan memenuhi kebutuhan peningkatan kemampuan literasi digital dasar.  Program ini menyediakan  modul keterampilan keterampilan digitallanjutan.

Keterampilan digital  yang dapat dipelajari lewat Program Skills for Jobs Indonesia itu, seperti  analisis data, manajemen proyek, dan administrasi profesional.

BACA JUGA:Kominfo Palembang Fokus Wujudkan Kejayaan Digitalisasi

‘’Program itu juga menghadirkan modul soft-skills dan entrepreneurship. Ini memungkikan para peserta pelatihan memilih learning path yang sesuai dengan minatnya masing-masing,’’tegasnya.

Rizal menambahkan, dalam satu bulan terakhir Program Skills for Jobs Indonesia, telah melatih 385 trainers dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

Mereka merupakan perwakilan-perwakilan dari Balai Latihan Kerja, Unit Pelaksana Teknis Daerah, Unit Pelaksana Teknis, dan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas dari seluruh Indonesia.

Menariknya, pelatihan talenta digital dalam  Program Skills for Jobs Indonesia itu menyediakan dua platform pembelajaran daring.

BACA JUGA:Tokopedia Dorong Percepatan Digitalisasi UMKM di Sumatra

Para Milenial dan Generasi Z  dapat mengaksesnya secara gratis Dua platform itu adalah Pijar Mahir dari Kartu Prakerja dan e-Training dari Kementerian Ketenagakerjaan.

Sementara  itu, Direktur Corporate Affairs Microsoft Indonesia Ajar Edi mengatakan, Kelebihan lain dari pelatihan gratis secara daring ini adalah, para lulusan dapat bergabung dengan SATU Talenta. Lembaga ini merupakan sebuah komonitas  LinkedIn yang menghubungkan perusahaan dengan talenta digital yang telah memiliki sertifikasi Microsoft.

BACA JUGA:Digitalisasi Perbankan Jadi Kunci bank bjb Tumbuh Positif di Masa Pandemi Covid-19

Lewat komunitas itu, para anggotanya dapat  berdiskusi dan bertukar informasi terkait berbagai hal yang berkaitan dengan dunia kerja. Materinya mulai dari keterampilan digital, networking, hingga lowongan pekerjaan.

‘’Lewat diskusi dan networking akan terbangun growth mindset . Ini amat penting. Lewat itu kita dapat beradaptasi dengan cepat sesuai kebutuhan industri melalui pengembangan kapasitas diri,” ujar Direktur Corporate Affairs Microsoft Indonesia Ajar Edi.

Menurutnya,  Program Skills for Jobs Indonesia tidak hanya diperuntukkan bagi para Milenal dan Generasi Z  yang mau mencarikerja atau memulai usaha saja. Program itu juga  mengakomodir peningkatan keterampilan dan produktivitas pegawai pemerintah, widyaiswara, serta pegawai negeri sipil.

BACA JUGA:UMKM Berkembang Dengan Digitalisasi, Ekonomi Digital Indonesa Tertinggi di Asean

‘’Lulusan perguruan tinggi dan angkatan kerja sekarang saja tidak cukup memenuhi talenta digital. Kebutuhan talenta digital yang semakin meningkat, perlu ada persiapan sejak dini,” ujarnya.

Ekonomi Digital dan Indosat

Ekonomi digital menjadi salah satu perhatian utama Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) saat merayakan 365 hari pascamergernya sejak resmi beroperasi pada 4 Januari 2022.

Indosat ingin menghubungkan dan meberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa.

Dalam sebutan ekonomi digital, ternyata Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) sudah merinci secara detail sektor mana saja yang akan menjadi pengembangan secara industri.

BACA JUGA:UMKM Harus Akrab Digitalisasi, BI: Syarat Bisa Menembus Pasar Global

Data tersebut diluncurkan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) saat hari jadinya, Rabu, 4 Januari 2023 dengan menandai momen spesial ini, IOH meluncurkan hasil riset berjudul Empowering Indonesia 2023.

Yakni, laporan komprehensif yang mengulas pilar ekonomi digital Indonesia dan peran teknologi dalam mempercepat pertumbuhan di masa depan.

Bekerja sama dengan lembaga riset, twimbit, hasil riset ini dapat menjadi salah satu referensi dalam mengeskplorasi berbagai potensi untuk mempercepat transformasi digital Indonesia.

BACA JUGA:Digitalisasi Ekosistem Pasar Tradisional, Jangkau Konsumen Lebih Luas

President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, Rabu, 4 Januari 2023 mengatakan teknologi digital diyakini dapat mendukung pertumbuhan PDB Indonesia.

Di mana, sambung dia, penetrasi internet juga terus meningkat dengan proyeksi ekonomi digital akan berkontribusi sekitar 14 persen terhadap PDB atau Pertumbuhan Domestik Bruto di tahun 2027.

"IOH bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan memiliki komitmen untuk terus memainkan peran penting dalam mengakselerasi agenda nasional transformasi digital yang berujung pada kontribusi meningkatkan ekonomi digital Indonesia," ujar Vikram.

Hasil riset Empowering Indonesia 2023 berisikan lanskap ekonomi digital Indonesia, pendorong pertumbuhan ekonomi digital, pilar dari ekonomi digital, teknologi yang mempercepat transformasi, serta yang terpenting, bagaimana IOH memberdayakan masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:Hyperlocal Toko Pedia Dorong Digitalisasi UMKM

"Hasil riset tersebut diharapkan dapat menjadi rujukan bagi seluruh pelaku industri telekomunikasi digital untuk bergotong royong mewujudkan visi Indonesia 2045,"ungkap dia.

Pelatihan Digital Lanjutan Microsoft Untuk Milenial 

Program Job’s Skill Indonesia, bukanlah satu-satu program pelatihan literasi digital microsoft. Pada saat Pandemi Covid-19 sudah ada elatihan literasi digital yang bertajuk program Digital Skills for Tomorrow’s Jobs.

Pada program ini Microsoft  10 ribu talenta digital dari lima negara yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

BACA JUGA:Digitalisasi Perbankan Jadi Kunci bank bjb Tumbuh Positif di Masa Pandemi Covid-19

Peserta asal Indonesia  pada pelatihan dalam program ini peserta juga dibekali dengan berbagai hard skill dan soft skill yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan di tempat kerja.

Adapaun latar belakang Microsoft getol meluncurkan program-program literasi digital untuk meningkatkan keterampilan para talenta digital karena tuntutan zamat atas pesatnya perkembangan teknologi informasi telah memengaruhi begitu banyak aspek kehidupan sehari-hari.

Penggunaan Machine Learning Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT), Cloud Computing telah berkontribusi secara massif terhadap daya saing global.

Latar belakang lainnya adalah hasil pencermatan dari  Laporan World Economic Forum 2020.  Pada tahun 2025, 85 juta pekerjaan akan tergantikan oleh mesin. Pada saat yang sama, 97 juta jenis pekerjaan baru akan muncul.

BACA JUGA:OKI Pelopor Digitalisasi Tata Kelola Komunikasi Publik

Pekerjaan dan peluang baru ini akan menjadi adaptasi dari pembagian kerja antara manusia, mesin, dan algoritma.

Anke apelatihan digital itu merupakan salah langkah menjawab sa kebutuhan pengembangan keterampilan dan pengetahuan bagi tenaga kerja 4.0. Microsoft berkomitmen untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia memasuki dunia kerja abad ke-21.

Menukil dari laman news.microsoft.com, dua peserta yang mengikuti  program Digital Skills for Tomorrow’s Jobs yaout Mutiara Rahmadayani dan Muhammad Salman Al Farizi, mengaku ingin unggul ketika memasuki duinia kerja.

 BACA JUGA:BSB Kejar Digitalisasi di PALI, Proyeksi ETPD 70 Persen

“Saya terinspirasi oleh Pak Nadiem Makarim dalam hal mengejar karier di bidang teknologi. Di tengah akselerasi digital yang kini menjadi kebutuhan masyarakat, beliau mampu mendirikan perusahaan berbasis teknologi dengan konsep ride-hailing yang dapat membuka lapangan kerja bagi banyak orang. Saya yakin bisnis ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi masyarakat,” jelas Salman, seorang mahasiswa jurusan Fisika dari Universitas Negeri Jakarta.

Salman mengaku, Ilmu yang dia dapatkan saat mengikuti program Digital Skills for Tomorrow’s Jobs mampu meningkatkan kemampuan Digital.

BACA JUGA: Petani Muda Kisaran Usia 30 Tahun hanya Ada 10 Persen di Indonesia

Dia pun byakin, ilmu yang dia dapatkan dari Microsoft kemampuan Ia berharap hal ini dapat menjadi langkah pertamanya untuk mengawali karier sebagai data scientist (ilmuwan data).

Senada dengan Salman, hal serupa juga diakui oleh Mutiara, mahasiswi akuntansi dari Brebes, Jawa Tengah.

Menurutnya, program Digital Skills for Tomorrow’s Jobs membuat dia tertantang untuk mempeljari  kompleksitas dinamika data.

Dia pun mencoba mengombinasikan ilmu akuntansi dengan ilmu olah dan visualisasi data lewat program Digital Skills for Tomorrow’s Jobs.

BACA JUGA:1.544 Calon PPS Belum Bisa Tenang, Ketua KPU Muara Enim Ingatkan Ini

Mutiara menambahkan, “Karena saya tinggal di daerah yang cukup jauh dari kota, saya menganggap

Program ini sebagai sebuah kesempatan berharga untuk mengasah keterampilan dan literasi digital saya. Ini merupakan kesempatan emas untuk menjadi talenta digital muda yang kompeten. 

Meningkatkan Literasi dan Kerampilan Talenta Digital Indonesia

Indonesia saat ini sedang memiliki bonus demografi pada 2045 yaitu 70 persen penduduknya berada dalam usia produktif.  Ini akan membuat Indonesia memecahkan rekor sejarah bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia .

Kondisi itu merupakan potensi besar bagi pembangunan Indonesia, termasuk dalam mewujudkan Indonesia Digital dengan para talenta digital yang mumpuni.

Pemerintah pun tidak  menyiapkan arah dan kompas untuk menghadapi bonus demografi pada 2045 itu, yaitu  Indonesia Emas 2045. Ada empat pilar di dalamnya; pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi’ sebagai pilar pertamanya.

BACA JUGA:Ibu Anak Melukis di Payung, Lomba IGTK Bukit Kecil, Berikut Pemenangnya

Maka dari itu, para milenial dan generasi z yang saat ini berada di bangku pendidikan, wajib mengasah diri dengan keterampilan digital yang tinggi.

Semua perusahaan  dari berbagai jenis bidang usaha saat sedang bergerak menjadi perusahan digital. Sebut saja, Telkom Group yang bertransisi menjadi perusahaan telekomunikasi digital.

Contoh lainnya adalah sebuah perusahaan yang bergrak di bidang agrikultur-- EWINDO juga telah bergerak menjadi perusahaan agrikultur  digital.

 ‘’Ke depan kita tidak lagi bisa memisahkan industri teknologi dengan industri lainnya karena teknologi akan menjadi bagian utama dari industri itu sendiri,’’ ujar CEO Microsoft Satya Nadella pada suatu kesempatan.

BACA JUGA:Gubernur Sumsel Herman Deru ingin Perkuat DMDI, Langkahnya Tuai Pujian

Sejak beberapa tahun terakhir Indonesia telah mengindikasikan lahirnya jenis pekerjaan berbasis teknologi yang sebelumnya tidak popular sama sekali.

Pada tahun 2020 saja, profesi seperti seperti DevOps Engineer, JavaScript Developer, Back-End Developer, AI Specialist, dan Data Scientist termasuk dalam 10 profesi yang banyak dicari di Indonesia.

Memasuki era digital ini, juga teah terjadi transformasi pekerjaan berbasis transformasi skill. Kondisi itu mensyaratkan tumbuhnya Keterampilan digital  lanjutan.

Kemampuan mengoperasikan komputer, mencari informasi secara daring, dan menggunakan aplikasi produktivitas, kini keterampilan digital tersebut sudah menjadi keterampilan dasar. 

BACA JUGA:BUMN Diminta Beli Hasil Petani, Erick: Antisipasi Krisis Pangan

Ke depan, butuh kemampuan skill para talenta digital untuk jenis pemrosesan data, visualisasi data, dan pengembangan aplikasi.

Fakta saat ini adalah, kebutuhan terhadap talenta yang memiliki talenta digital lanjutan mulai meningkat sementara sumber dayanya belum mampu memenuhi permintaan yang ada.

Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, Indonesia masih memerlukan sembilan juta talenta digital hingga 2035 mendatang.

Atas lantar belakang itu, Microsoft berinisiatif berpartisipasi membentuk dan mencetak talenta yang keterampilan digital lanjutan. Perusahaan software ini pun menjalan kerjasama dengan sejumlah organisasi dan komunitas lintas sector.

BACA JUGA:Truk JNE Angkut BBM Ilegal dari Palembang Tertangkap di Bangka, Ini Tanggapan JNE

Salah satu program Microsoft adalah menyiapkan para talenta digital memiliki keahlian dan keterampilan yang siap bersaing di kancang global. Para lulusan pelatihan akan diberikan sertifikat  bertaraf internasional.

Sertifikat itu akan memberikan nilai tambah bagi seorang talenta digital. Pasalnya dengan sertifikat yang mereka pegang akan memberikan gambaran atas keterampilan khusus di bidang teknologi digital tertentu, seperti data dan AI.

Kemitraan  Pelatihan Literasi Digital Microsof

1. Pada tahun 2021, microsoff telah menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan yaitu dengan 15 universitas negeri dan swasta. Programnya adalah menyiapkan sertifikasi digital berstandar internasional bagi 3.300 mahasiswa.

BACA JUGA:Inspirasi Bisnis Elysa Thamrin, Kuliah Finance di Amerika, Pulang jadi Sales Counter

2. Microsoft telah menjalin kerjasama dengan institusi pemerintahan dengan ambil bagian pada berbagai program program skilling.

Microsoft telah melatih sekitar 2.000 orang di Digital Talent Scholarship Professional Academydan Fresh Graduate Academy 2021. Selain itu juga telah meningkatkan keterampilan digital 1.121 mahasiswa melalui Program Studi Independen Bersertifikat (PSIB) Microsoft yang merupakan bagian dari Kampus Merdeka gelaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Microsof juga telah melatih keterampilan digital triner bagi guru-guru di daerah. Guru-guru ini selanjutnya melatih guru-guru lain di sekitar mereka.

BACA JUGA: Sensasi Gurihnya Abon Gabus, Sambal Lingkung Ini Wajib Dicoba

3. Microsoft juga telah menyelenggarakan Digital Skills for Tomorrow’s Jobs berkerjasama dengan organisasi non-profit seperti Prestasi Junior Indonesia. Pelatihan keterampilan digital yang diberikan melalui platform pembelajaran daring Cloudswyft. Semua peserta juga dibekali dengan berbagai hard skill dan soft skill yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan di tempat kerja. Sebanyak 12.408 generasi muda Indonesia telah mengikuti program ini sepanjang September 2021 – Maret 2022.

4. Microsoft juga telah menjalin kerjasama dengan Bukalapak dan Telkom Indonesia. Mikrosoft telah melatih dan memberikan keterampilan digital lanjutan terhadap 4.000 talenta digital  di perusahaan itu. (yurdi yasri)

Sumber: