TPU Ramai Dikunjungi Jelang Ramadan Jadi Tradisi Ziarah Kubur, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?

TPU Ramai Dikunjungi  Jelang Ramadan Jadi Tradisi Ziarah Kubur, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?

Penziarah yang berkunjung ke makam keluarga di sebuah TPU menyambut bulan puasa ramadan 1445 H.--

Sebenarnya ziarah kubur bisa dilakukan kapanpun.

Merangkum buku Mari Ziarah Kubur karya Abdurrahman Misno BP, tidak ada waktu khusus untuk ziarah kubur karena tujuan dari ziarah adalah mengingatkan kepada akhirat.

Ziarah kubur dapat dilakukan kapan saja dan jam berapa saja. Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan ziarah kubur di malam hari.

Aisyah RA berkata, "Suatu malam Rasulullah keluar maka aku mengutus Barirah di belakangnya untuk melihat ke mana beliau pergi.

Barirah berkata, 'Rasulullah berjalan ke Baqi al-Gharqad, beliau berhenti di bawah al-Baqi, kemudian mengangkat kedua tangannya, lalu pulang'. Maka Barirah kembali kepadaku.

Setelah tiba waktu pagi, aku bertanya kepada beliau: 'Ya Rasulullah, keluar kemana anda semalam?' beliau menjawab ' Aku telah diutus ke al-Baqi' untuk mendoakan mereka.'" (HR Ahmad dan an-Nasa'i)

BACA JUGA:Semarak Gebyar Muharram 1445 H dengan Santuni Yatim, Salawat, hingga Pentas Seni Islam

Melansir laman NU Online (27/2/2024) Sulaiman bin Umar bin Muhammad Al-Bujairimi dalam At-Tajrid li Naf'il 'Abid ala Syarhil Manhaj menjelaskan waktu terbaik untuk melakukan ziarah kubur.

فائدة: روح الميت لها ارتباط بقبره ولا تفارقه أبدا لكنها أشد ارتباطا به من عصر الخميس إلى شمس السبت، ولذلك اعتاد الناس الزيارة يوم الجمعة وفي عصر الخميس، وأما زيارته صلى الله عليه وسلم لشهداء أحد يوم السبت فلضيق يوم الجمعة عما يطلب فيه من الأعمال مع بعدهم عن المدينة ق ل وبرماوي و ع ش على م ر

"Informasi bahwa roh mayit itu memiliki tambatan pada kuburnya. Ia takkan pernah berpisah selamanya. Tetapi, roh itu lebih erat bertambat pada kubur sejak turun waktu Ashar di hari Kamis hingga fajar menyingsing di hari Sabtu.

Karenanya, banyak orang melazimkan ziarah kubur pada hari Jumat dan waktu Ashar di hari Kamis.

Sedangkan ziarah Nabi Muhammad SAW kepada para syuhada di perang Uhud pada hari Sabtu lebih karena sempitnya hari Jumat oleh berbagai amaliyah fadhilah Jumat sementara mereka jauh dari kota Madinah.

Demikian keterangan Qaliyubi, Barmawi, dan Ali Syibromalisi atas M Romli."

 

Sumber: