Keistimewaan Ziarah Kubur Jumat, Berikut Dalil-dalil dan Penjelasannya

Keistimewaan Ziarah Kubur Jumat, Berikut Dalil-dalil dan Penjelasannya

Warga yang sedang melakukan ziarah, selain memanjatkan doa juga membersihkan makam yang memiliki keistimewaan saat di hari Jumat.-swandra/radarpalembang.disway.id-

 

SUMSEL, RADARPALEMBANG.COMKeistimewaan ziarah di hari Jumat, adalah sesuatu yang perlu jadi pemahaman bersama.

Tradisi ziarah sebenarnya bisa dilakukan kapan saja. Namun, ada hari-hari tertentu yang memiliki keutamaan dan keistimewaan.

BACA JUGA:Hari Ini Puncak Ziarah Kubur, TPU Kamboja Palembang Dipadati Pengunjung

 

Hari Jumat misalnya, memiliki keistimewaan untuk melakukan ziarah karena ruh mayit berada di pemakaman.

Peziarah yang tidak sempat datang ke tempat pemakaman di Jumat, bisa memilih hari lain khususnya Kamis dan Sabtu.

BACA JUGA:Inilah Alasan Ziarah Kubro Masuk Charming Event Dinas Pariwisata Palembang

Sebab, ajuran waktu ziarah kubur adalah Kamis sore hingga Sabtu pagi. Hal ini seperti dikutip dari laman nu.or.id, menurut keterangan Hasyiyah Bujairami juz 1/497 adalah hari Kamis sore hingga hari Sabtu pagi.

رُوحُ الْمَيِّتِ لَهَا ارْتِبَاطٌ بِقَبْرِهِ وَلَا تُفَارِقُهُ أَبَدًا لَكِنَّهَا أَشَدُّ ارْتِبَاطًا بِهِ مِنْ عَصْرِ الْخَمِيسِ إلَى شَمْسِ السَّبْتِ وَلِذَلِكَ اعْتَادَ النَّاسُ الزِّيَارَةَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَفِي عَصْرِ الْخَمِيسِ

Artinya: Ruh mayit memiliki ikatan (berada) di makamnya, yakni tidak terpisah selama-selamanya dengan makam, terlebih pada Kamis sore hingga Sabtu pagi. Oleh karena itu, masyarakat membiasakan ziarah di hari Jumat dan Kamis sore.

BACA JUGA:Tradisi Ziarah Kubur Jelang Ramadhan Ramai di TPU Kota Palembang, Berikut Asal Usulnya



Penjelasan Bujairami di atas menegaskan bahwa ruh mayit selalu berada di kuburannya, terlebih pada hari Kamis sore, Jumat, Sabtu pagi. Kemudian saat memasuki pemakaman mengucapkan salam kepada ahli kubur:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ

Artinya: Salam untuk kalian wahai kaum mukmin (penghuni makam), sesungguhnya kami insyaallah akan menyusul kalian (HR. Muslim)

Sedangkan Abu Dawud menambahkan:

زَادَ أَبُو دَاوُد اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُمْ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُمْ

Artinya: Abu Dawud menambahkan: “Ya Allah, jangan engkau tolak kami untuk mengirim pahala kepada mereka, dan jangan engkau fitnah kami sepeninggal mereka”

BACA JUGA:Ziarah Kubro, Wisata Religi Rutin Tahunan di Palembang, Berikut Daftar Makam yang Dikunjungi



Lalu, Imam Tirmidzi dalam kitab Nawadhir Al-Ushul dan Imam Thabrani dalam kitabnya Al-Mu’jam Al-Awsath, keduanya meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda:

مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدِهِمَا فِيْ كُلِّ جُمُعَةٍ غُفِرَ لَهُ وَ كُتِبَ لَهُ بَرًا

Artinya: Siapa saja yang menziarahi kubur kedua orangtuanya atau salah satunya tiap hari Jumat, maka diampuni dosa-dosa (kecil) nya dan dia dicatat sebagai orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya.

BACA JUGA:7 Doa di Hari Selasa, untuk Keselamatan dan Menjemput Rezeki yang Halal

Sumber: