TPU Ramai Dikunjungi Jelang Ramadan Jadi Tradisi Ziarah Kubur, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?

TPU Ramai Dikunjungi  Jelang Ramadan Jadi Tradisi Ziarah Kubur, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?

Penziarah yang berkunjung ke makam keluarga di sebuah TPU menyambut bulan puasa ramadan 1445 H.--

BACA JUGA:Ratu Dewa Bagikan 200 Sembako Pada Penggali Kubur dan Bilal Jenazah

Sebetulnya, ziarah kubur dapat dilakukan kapan saja.

Dijelaskan dalam buku Mari Ziarah Kubur tulisan Abdurrahman Misno BP, tidak ada waktu khusus untuk ziarah kubur, sebab tujuannya sendiri untuk mengingat akhirat.

Ziarah kubur sendiri telah ada sebelum Islam datang. Sebelumnya Nabi Muhammad SAW pernah melarangnya.

Namun, seiring berjalannya waktu maka tradisi ziarah kubur dihidupkan kembali, bahkan dianjurkan oleh sang rasul. Hal ini dimaksudkan agar kaum muslimin mengingat akhirat.

BACA JUGA:Tetap Bugar, Ini yang Harus Diperhatikan Saat Olahraga di Bulan Puasa, Ada Empat Tips Berikut!

Asal Usul Tradisi Ziarah Kubur di Indonesia

Masih dari buku Mari Ziarah Kubur, tradisi ini telah ada sejak zaman dahulu. Kebiasaan ini dilakukan oleh semua lapisan masyarakat.

Setelah Islam masuk ke Indonesia, tradisi ziarah kubur kian dipertahankan dan berkembang. Di Arab sendiri sebetulnya masyarakat Arab Jahiliyah.

Diterangkan dalam buku Antologi Cerita: Kearifan Indonesia oleh Soni Jabar N dkk, di sejumlah wilayah Jawa tradisi ziarah kubur disebut nyadran.

Sebelum memasuki Ramadhan banyak masyarakat yang mengadakan kegiatan tradisi nyadran, tepatnya pada hari ke-10 bulan Rajab atau awal bulan Syaban.

BACA JUGA:Inilah Alasan Ziarah Kubro Masuk Charming Event Dinas Pariwisata Palembang

Ketika nyadran, mereka mendatangi makam-makam, mendoakan, membersihkan serta menaburkan bunga di atas makam. Nyadran ini merupakan percampuran antara tradisi Jawa dengan budaya Islam.

Dikatakan dalam sumber yang sama, para wali songolah yang menggabungkan tradisi nyadran dengan dakwah. Ini menjadi cara agar Islam mudah diterima kala itu.

Mengutip buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah Kelas IX oleh Dr H Murodi MA, nyadran atau ziarah kubur ini bertujuan untuk menghormati orang tua atau leluhur.

Sumber: