Semarak Gebyar Muharram 1445 H dengan Santuni Yatim, Salawat, hingga Pentas Seni Islam
Direktur Penais Ahmad Zayadi--kemenag.go.id
JAKARTA, RADARPALEMBANG.COM - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Gebyar Muharram bertajuk Spirit 1445 Hijriah, Merawat Kerukunan, Perkokoh Semangat Kebangsaan.
Semarak gelaran tersebut akan berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi, Kemenag, Jalan M.H. Thamrin, pada 25-27 Juli 2023.
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi menyampaikan ada berbagai kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445H.
Zayadi menyebut, Kemenag akan mengadakan santunan anak yatim, pentas seni dan budaya Islam, dan launching Kampung Moderasi Beragama (KMB). Ada juga Dialog Ormas Kepemudaan Islam hingga pameran seni kaligrafi.
BACA JUGA:Menag Optimis Produk Halal Indonesia Mampu Tembus Pasar Jepang
“Selain itu, dalam Gebyar Muharam nanti ada refleksi dan hikmah tahun baru yang akan disampaikan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Kegiatan ini juga akan diisi dengan salawat oleh Juara 1 Festival salawat 2023 dan dimeriahkan penampilan seni tradisi Islam,” kata Zayadi, Selasa 18 Juli 2023.
Kami mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mengisi tahun baru hijriah dengan hal-hal positif.
Mari kita jadikan momen tahun baru hijriah sebagai momen meningkatkan kesadaran sosial di kalangan umat beragama di Indonesia.
BACA JUGA:Ini Tiga Tanda Kemabruran Haji, Salah Satunya Hiasi Diri dengan Amal Kebaikan
"Kita harus terus memperkuat semangat kebangsaan dan menciptakan lingkungan yang harmonis dalam konteks Indonesia yang beragam suku, budaya, bahasa, dan agama,” imbuhnya.
Subdit Lembaga Tilawah dan Musabaqah Alquran dan Alhadist akan menghadirkan qari internasional untuk melantunkan Haflatul Qur’an yang dipimpin Dewan Hakim Internasional, Said Agil Husin Al-Munawar.
Selain itu, Subdit Kemitraan Umat Islam akan menggelar sesi Dialog Ormas Kepemudaan Islam bersama Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
Dalam sesi ini, juga akan dihadirkan narasumber Husein Bin Ja'far Al Hadar, Nuruzzaman, dan Islah Bahrawi.
Sumber: