Apa Itu Obesitas? Benarkah Diet Tinggi Lemak Dapat Menurunkan Berat Badan? Cek Fakta di Sini

Apa Itu Obesitas? Benarkah Diet Tinggi Lemak Dapat Menurunkan Berat Badan? Cek Fakta di Sini

Ilustrasi salah satu makanan dengan lemak tinggi--

Untuk itu disarankan untuk diet yaitu salah satu modalitas terapi selain olahraga, obat-obatan, dan bedah.

Dewasa ini, diet ketogenik yang di dalam komposisinya mengandung banyak lemak menjadi trend di masyarakat.

Diet yang semula digunakan untuk mengatasi penyakit epilepsi ini kemudian berkembang menjadi gaya hidup.

Berat badan merupakan indikator kasar untuk menentukan keberhasilan sebuah upaya penurunan obesitas.

Sedangkan lemak visera yang berada di dalam rongga abdomen (perut) merupakan indikator yang lebih bisa diandalkan untuk mengetahui perbaikan kondisi kesehatan terkait sindroma metabolik.

BACA JUGA:Apakah Teh Hijau Bisa untuk Diet? Kapan Sebaiknya Diminum?

Penurunan berat badan akibat diet tinggi lemak ini bisa disebabkan oleh sifat lemak dalam saluran pencernaan.

Lemak pada makanan akan menekan pelepasan hormon Ghrelin di saluran cerna.

Ghrelin adalah hormon yang merangsang nafsu makan dan menghambat penyimpanan lemak secara tidak langsung. Di sisi lain, lemak juga merangsang sekresi Kolesistokinin, sebuah hormon yang menekan rasa lapar.

Efek terhadap dua hormon ini yang bisa mempengaruhi jumlah kalori yang masuk sehingga keseimbangan energi ke arah defisit,

Hal ini terbukti dengan penurunan berat badan dan lemak visera. Penurunan lemak visera ini diharapkan memberikan dampak yang menguntungkan untuk kesehatan.

BACA JUGA:Bukan Makan Nasi yang Bikin Gagal Diet, Tapi Kebiasaan Ini

Ada 7 jenis makanan yang mengandung lemak jahat dan sebaiknya dihindari yaitu :

1. Daging Berlemak.

2. Mentega.

Sumber: