Menu MBG di Empat Lawang Basi dan Ada Ulat, DPRD Sumsel Minta Pengawasan Diperketat

Terkait temuan menu MBG yang basi dan ada ulat di kabupaten Empat Lawang, Komisi V DPRD Sumatera Selatan meminta pihak terkait lebih memperketat pengawasan--
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Terkait temuan menu makan bergizi gratis (MBG) yang basi dan ada ulat di kabupaten Empat Lawang, Komisi V DPRD Sumatera Selatan meminta pihak terkait lebih memperketat pengawasan.
Adanya menu MBG yang basi dan ada ulat tersebut ditemukan di SD Negeri 7 Tebingtinggi, Empat Lawang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Bahkan menu MBG yang basi tesebut sampai menelan korban, terdapat 8 siswa dilarikan ke Puskesmas usai mengonsumsi makanan tersebut pada Selasa, 18 Februari 2025.
Terkait kejadian tersebut Ketua Komisi V DPRD Sumsel, David Hadrianto Aljufri menyayangkan adanya kejadian tersebut di Empat Lawang.
BACA JUGA:PLN Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis, Pastikan Kelistrikan Andal
BACA JUGA:Saat Ramadan Apakah Makan Bergizi Gratis Tetap Ada? Begini Skemanya
"Kami prihatin dengan kejadian program MBG di Empat Lawang. Kami minta ke depan agar pihak terkait sama-sama melakukan pengawasan ketat," ujar David, Rabu, 19 Februari 2025.
David menyebut harusnya program prioritas dari Presiden Prabowo ini lebih mendapat perhatian lebih serius. Pengawasan terhadap makanan yang akan disajikan harus dilakukan lebih ketat, bukan hanya berfokus pada menu dan gizinya saja.
"Perlu kehatian-hatian, kehigienisannya harus dijaga. Cara memasak juga harus benar. Semoga ke depannya tidak terjadi lagi kejadian serupa," ungkapnya.
David menatakan DPRD Sumsel pun telah berkoordinasi dengan pihak terkait di daerah. Proses dan tindak lanjut terhadap kejadian ini diserahkan ke daerah.
BACA JUGA:Segini Anggaran Makan Bergizi Gratis di Palembang, Belum Termasuk Oprasional dan Lain-Lain
BACA JUGA:Palembang Realisasikan Program Makan Bergizi Gratis, Siswa SD Mengeluh, Menunya Cuma Tahu dan Tempe
"Kita sudah koordinasi dengan Dinas Pendidikan Sumsel dan dari mereka sudah konfirmasi ke BGN untuk wilayah provinsi. Saat ini kita masih menunggu informasinya," terangnya.
Anggota Komisi V DPRD Sumsel, Romiana Hidayati menambahkan, kejadian tersebut bisa terjadi diduga akibat kurangnya pengawasan. "Mungkin karena kurang pengawasan ya," katanya.
Sumber: