AISMOLI Minta Insentif Rp 7 Juta, Presiden Prabowo Malah Beri Subsidi Pajak Motor Listrik

AISMOLI Minta Insentif Rp 7 Juta, Presiden Prabowo Malah Beri Subsidi Pajak Motor Listrik

Presiden Prabowo Subianto memastikan tahun 2025 akan meberikan subsidi pajak pada motor listrik, bukan insentif potongan sebesar Rp 7Juta seperti tahun lalu--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID - Presiden Prabowo Subianto memastikan tahun 2025 akan meberikan subsidi pajak pada motor listrik, bukan insentif potongan sebesar Rp 7Juta seperti tahun lalu.

Meski begitu sejauh ini, belum dijelaskan lebih lanjut skema subsidi pajak yang akan diberikan untuk motor listrik di tahun 2025 ini.

Diketauhi Presiden Prabow telah merilis 5 paket stimulus ekonomi yakni:

  1. Diskon tarif listrik,
  2. PPN DTP pembelian properti dan otomotif,
  3. PPnBM DTP otomotif,
  4. subsidi pajak DTP (Ditanggung Pemerintah) motor listrik, 
  5. PPh DTP sektor padat karya.

BACA JUGA:Minta Kepastian Insentif, Pemerintah Jangan Gantung Nasib Produsen Motor Listrik

BACA JUGA:Apa Kabar Subsidi Motor Listrik di 2025? Produsen Tunggu Kepastian Pemerintah

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sudah memberikan sinyal soal kelanjutan subsidi motor listrik.

Namun, dia tak memberi kepastian kapan ini dimulai dan berapa banyak penerima subsidinya.

Lebih jauh, Airlangga meminta seluruh pihak bersabar dan menunggu terbitnya peraturan menteri keuangan (PMK) dari Sri Mulyani. Beleid tersebut akan menjadi kepastian kapan subsidi motor listrik itu akan dimulai.

Belum pastinya subsidi yang akan deitrima terkait pembelian motor listrik di Indonesia tahun 2025 ini mebuat  para produsen motor listrik angkat bicara.

BACA JUGA:Kuota Subsidi Motor Listrik 2024 Sudah Habis, Akan Lanjut di 2025?

BACA JUGA:Bos AHM Ungkap 3 Alasan Motor Listrik Belum Diminati, Astra Motor Sumsel Terus Sosialisasi ke Konsumen

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), Budi Setiyadi menyebut stok di dealer menumpuk karena motor listrik tak diminati.

"Sekarang yang terpenting kita dari asosiasi meminta ada kecepatan dari pemerintah untuk membuat aturan segera, gitu.

Karena sekarang ini kalau boleh dikatakan masyarakat masih menunggu," ujar Ketua Umum AISMOLI, Budi Setiyadi.

Sumber: