4 Kesalahan Pelaku UMKM Dalam Mengelola Keuangan, Sering Terjadi Bahkan Penyebab Terbesar Kegagalan

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Terdapat 4 kesalahan yang sering dilakuakn oleh pelaku UMKM dalam mengelola keuangan yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.

Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM seperti toko kecil, kedai, home industry, jualan online atau yang memiliki usaha jasa maka para usaha kecil dan menengah ini merupakan pahlawan ekonomi Indonesia.

Hal ini di karenakan menurut data dari Kementrian Koperasi dan UMKM pelaku usaha kecil dan menengah menyumbang 61 persen PDB pada tahun 2020.

Tak hanya itu hingga tahun 2020 UMKM juga mempekerjakan 117 juta orang atau sekitar 90 persen dari total angkatan kerja di Indonesia.

UMKM merupakan tulang punggung ekonomi negara Indonesia yang terbukti nyata sudah menyelamatkan Indonesia dari banyak krisis keuangan.

Seperti pada tahun 1998 dan juga tahun 2008 dimana pada saat itu perusahaan besar banyak yang bangkrut dan UMKM mampu menyerap tenaga kerja dan akhirnya mengangkat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

BACA JUGA:UMKM Berkontribusi Besar Jadikan Indonesia Negara Dengan Ekonomi Terkuat Di Dunia

Tetapi meskipun UMKM mempunyai peranan luar biasa dalam ekonomi Indonesia, membangun bisnis kecil tidak mudah khususnya pada tahun-tahun pertama, tidak sedikit  para pelaku usaha UMKM harus gulung tikar karena berbagai factor.

Salah satu faktor utama yang membuat banyak UMKM gagal dan paling sering diabaikan oleh para pelaku usaha adalah mengelola keuangan yang tidak rapi dan tidak terencana.

Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, badan monitor UMKM di Amerika juga mencatat jika 80 persen penyebab kegagalan UMKM adalah masalah pada mengelola keuangan.

Terdapat 4 kesalahan yang sering dilakukan pelaku UMKM dalam mengelola keuangan yang dapat berujung pada gagalnya usaha.

Hal ini sangat penting untuk diketahui oleh para pelaku UMKM agar dapat menghindari 4 kesalahan tersebut dan meningkatkan usahanya.

1. Tidak disiplin mencatat arus transaksi

Kesalahan ini merupakan hal yang paling sering dilakukan oleh para pelaku UMKM , mencatat pemasukan atau pengeluaran usaha mungkin akan terkesan susah dan banyak pelaku usaha yang malas melakukannya.

Sumber: