7 Risiko Operasi Sedot Lemak, Ketahui Bahayanya
Waspadai bahayanya operasi sedot lemak--
BACA JUGA:Bukan Makan Nasi yang Bikin Gagal Diet, Tapi Kebiasaan Ini
2. Toksisitas lidokain
Operasi sedot lemak melibatkan penggunaan lidokain, yaitu obat yang bertujuan membantu mengatasi rasa sakit.
Obat ini biasanya diberikan dengan cairan yang disuntikkan selama sedot lemak.
Pemberian lidokain biasanya aman. Namun, toksisitas lidokain terkadang dapat terjadi, yang dapat menyebabkan masalah serius pada jantung dan sistem saraf pusat.
BACA JUGA:Apakah Teh Hijau Bisa untuk Diet? Kapan Sebaiknya Diminum?
3. Bengkak dan memar
Pembengkakan dan memar juga terjadi pada kebanyakan pasien sedot lemak, yang biasanya paling parah terjadi pada beberapa hari pertama setelah prosedur.
Namun, bisa juga menetap selama beberapa minggu. Memar terjadi akibat trauma selama prosedur sedot lemak, yang memicu respons peradangan alami tubuh.
Memar yang sangat parah dan terus-menerus mungkin berhubungan dengan kebiasaan merokok kronis, penggunaan obat pengencer darah, dan masalah pembekuan darah (Journal of Plastic Surgery, 2013).
Untuk itu, sebelum menjalani prosedur sedot lemak, perokok harus berhenti merokok sepenuhnya setidaknya selama tiga minggu, pengencer darah dihentikan setidaknya seminggu sebelumnya, dan gangguan pembekuan abnormal dikoreksi dengan suntikan vitamin K.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Makanan yang Rendah Karbohidrat dan Lemak, Cocok buat Menu Diet Kamu
4. Emboli lemak
Meskipun emboli lemak jarang terjadi, tetapi angka kematiannya sebesar 10 hingga 15 persen.
Karenanya, ini memerlukan pemantauan pascaoperasi yang cermat untuk deteksi dan pengobatan yang cepat, dan telah dilaporkan terjadi dalam waktu 12 hingga 72 jam setelah operasi.
Sumber: