7 Risiko Operasi Sedot Lemak, Ketahui Bahayanya

7 Risiko Operasi Sedot Lemak, Ketahui Bahayanya

Waspadai bahayanya operasi sedot lemak--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Sedot lemak adalah prosedur operasi yang bertujuan menghilangkan kelebihan lemak pada area tubuh tertentu.

Sedot lemak banyak dipilih oleh orang-orang yang sudah konsisten diet dan berolahraga, tapi masih memiliki lemak membandel di beberapa area tubuh.

Sedot lemak dapat dilakukan di banyak area tubuh, seperti perut, paha, pinggul, pantat, lengan, dan leher.

Penting diingat bahwa sedot lemak bukanlah prosedur penurunan berat badan dan tidak boleh digunakan sebagai pengganti gaya hidup sehat.

BACA JUGA:Diet Mediterania Solusi Efektif Turunkan Kolesterol Jahat, Asalkan Konsisten!

Sebelum memutuskan untuk menjalani sedot lemak, di luar dari manfaatnya, penting untuk memahami risiko-risiko yang mungkin ditimbulkan dan mempertimbangkannya.

Mari kita bahas apa saja risiko operasi sedot lemak, berikut :

1. Deformitas kontur

Komplikasi sedot lemak yang paling umum adalah kelainan bentuk kontur.

Sebanyak 9 persen pasien mungkin melaporkan depresi kulit atau peninggian jaringan lunak, panniculus kulit (kelebihan kulit dan lemak yang tergantung dari perut di bawah garis pinggang), lipatan, atau kerutan.

BACA JUGA:Catat! Ini 8 Makanan Pengganti Nasi, Cocok untuk Diet demi Pangkas Perut Buncit

Diterangkan dalam laman Mayo Clinic, deformitas kontur dapat disebabkan penghilangan lemak yang tidak merata, elastisitas kulit yang buruk, atau penyembuhan yang tidak biasa, yang menyebabkan kulit terlihat bergelombang.

Kerusakan di bawah kulit akibat tabung yang digunakan selama prosedur sedot lemak juga dapat menyebabkan kulit tampak berbintik permanen.

Deformitas kontur dapat dicegah dengan penggunaan kanula berdiameter lebih kecil, menghindari penyedotan dari lapisan superfisial, menggunakan teknik silang, dan memberikan sedikit koreksi pada lisis lemak pascaoperasi.

Sumber: