Kasus Kematian Prajurit TNI Prada Jefriando Sudah 6 Bulan Belum Juga Terungkap, Keluarga Terus Tuntut Keadilan

Kasus Kematian Prajurit TNI Prada Jefriando Sudah 6 Bulan Belum Juga Terungkap, Keluarga Terus Tuntut Keadilan

Pengurus horas bangso batak (HBB) Sumsel ikut berziarah ke pemakaman prajurit TNI, Prada Jefriando yang penyebab kematiannya belum terungkap jelas, hari ni di TPU Talang Jambe.--dokumen/radarpalembang.com

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Kasus kematian yang menimpa prajurit TNI Batalyon Raider 200, Prada Jefriando Simatupang (23) belum juga terungkap, padahal kejadian sudah 6 bulan berlalu, 14 November 2023. 

Hal ini diungkapkan oleh ayah korban, L Simatupang kepada awak media saat melakukan ziarah ke pemakaman anaknya itu, didampingi istri dan keluarga  di TPU Talang Jambe, tadi siang, Kamis 9 Mei 2024.

Suasana duka masih terkihat jelas di raut wajah ibu korban yang menangis di atas makam alm anaknya sambil menaburkan bunga. 

"Baru satu tahun bang kau jadi abdi negara, mamak bangga nak liat abang pakai seragam tentara. Ya tuhan berilah keluarga kami keadilan atas kematian anakku ini, "ratapnya sambil menangis.

BACA JUGA:HBB Ramaikan Kampanye di Musirawas, 300 Anggota Dikirim, Dukungan Solid dan Komitmen Menangkan Prabowo-Gibran

Kepada wartawan, ayah korban, Labas Simatupang menyampaikan terima kasih atas kerjasama dan perhatian dari rekan-rekan media yang terus mengikuti kasus ini. 

"Kami ziarah hari ini ke kuburan dengan harapan kasus ini bisa diungkap. Kami dari pihak keluarga sangat menanti-nanti. 

Karena sudah enam bulan sejak kejadian belum ada titik terangnya,"ujar L Simatupang yang juga tercatat anggota pengurus ormas Horas Bangso Batak (HBB) Sumsel. 

Kami tahu, sambung Simatupang, anak kami ini adalah anak negara dan sudah kami serahkan kepada negara. Tentu negara akan bertanggung jawab akan kasus yang menimpa anak kami ini.

BACA JUGA:DPD Horas Bangso Batak Sumsel Ikut Sukseskan Baksos Polri Presisi untuk Negeri

"Ini menjadi harapan dan permohonan kami kepada pejabat ataupun petinggi TNI, supaya terbuka hati dan pikiran mereka untuk mengungkap kasus meninggalnya anak kami. 

Kami merasa sedih dengan meninggalnya anak kami ini seolah-olah anak kami tidak punya harga. Padahal kami tahu TNI sangat sayang dan melindungi prajuritnya, anak-anaknya,"urainya lirih.

Dalam kesempatan itu, L Simatupang juga menyayangkan As-Op, selaku pimpinan anaknya yang memakai jasanya sebagai driver atau ajudan, hingga sampai saat ini belum tahu dimana keberadaannya ataupun sikapnya terhadap kejadian kematian alm Prada Jefriando.   

"Semoga kasus ini bisa terungkap. Bagaimanapun kronologis kejadiannya. Jika memang anak kami dikatakan korban kecelakaan, tolong diungkap. dimana kejadiannya dan dimana buktinya, dimana TKP yang sebenarnya,"tgas ayah korban.

Sumber: