Menyimak Tradisi Tarawih 1 Juz Satu Malam di Masjid Agung Palembang, Masih Terus Dipertahankan Hingga Kini

Menyimak Tradisi Tarawih 1 Juz Satu Malam di Masjid Agung Palembang, Masih Terus Dipertahankan Hingga Kini

Tradisi Tarawih 1 Juz satu malam di Masjid Agung Palembang atau Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayowikramo hingga kini masih dipertahankan--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Tradisi Tarawih 1 Juz satu malam di Masjid Agung Palembang atau Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayowikramo hingga kini masih dipertahankan.

Adapun maksud tradisi tersebut agar selama bulan suci Ramadan umat Islam yang melaksanakan Tarawih di Masjid Agung Palembang juga dapat hatam Al-Quran dalam satu bulan.

"Ya memang untuk salat tarawih di Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayowikramo ini kita masih mempertahankan imam agar selalu membaca 1 juz satu malam.

Jadi ketika puasa selesai khatam Al-Quran," kata Humas Masjid Agung Palembang, Lia, Selasa, 12 Maret 2024.

BACA JUGA:Luar Biasa Puluhan Ribu Jemaah Salat Idul Adha Padati Masjid Agung Hingga Jembatan Ampera Palembang

Lebih lanjut Lia menjelaskan kalau tradisi Tarawih 1 Juz satu malam di Masjid Agung Palembang sudah ada sejak lama dan masih dipertahankan hingga saat ini.

Masih seperti tahun-tahun sebelumnya pelaksanaan  tradisi Tarawih 1 Juz satu malam di Masjid Agung Palembang dilakukan dengan 23 rakaat shalat 20 rakaat untuk salat tarawih 3 rakaat untuk witir.

"Untuk imam hari kedua salat tarawih ini masih Ustad Rasyid Siddiq Al Hafizh dengan melaksanakan 23 rakaat 20 rakaat untuk salat tarawih 3 rakaat untuk witir," ungkapnya.

Meski tradisi Tarawih 1 Juz satu malam di Masjid Agung Palembang dilakukan hingga 23 rakaat dan membutuhkan waktu lama ribuan jemaah tetap memadati hingga rela salat di halaman.

BACA JUGA:TPU Ramai Dikunjungi Jelang Ramadan Jadi Tradisi Ziarah Kubur, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?

Sejarah Masjid Agung Palembang (Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayowikramo)

Masjid Agung Palembang adalah salah satu peninggalan Kesultanan Palembang. Pendirinya adalah Sultan Mahmud Badaruddin I Jaya Wikramo.

Pembangunan masjid ini memakan waktu 10 tahun, dari tahun 1738 sampai 1748. Peletakan batu pertama pembangunan masjid dilakukan pada 1 Jumadil Akhir 1151 H (1738 M).

Masjid ini pertama kali diresmikan pemakaiannya pada 26 Mei 1748.

Sumber: