Kisah Unik Jatuhnya 3 Raksasa Teknologi Dunia, Nokia, BlackBerry dan Yahoo Sempat Jadi Penguasa Pada Masanya

Kisah Unik Jatuhnya 3 Raksasa Teknologi Dunia,  Nokia, BlackBerry dan Yahoo Sempat Jadi Penguasa Pada Masanya

Ini dia kisah unik jatuhnya 3 perusahaan raksasa teknologi dunia yaitu Nokia, BlackBerry, dan Yahoo, yang pernah menjadi penguasa masanya--

Kenyataan yang terjadi justru sebaliknya,  keputusan produsen lain seperti Samsung untuk mengadopsi Android adalah tepat.

BACA JUGA:Apa Itu Smart Grid? Tenaga Listrik Teknologi Industri 4.0, Kini Mulai Dikembangkan

Justru Nokia yang tersingkir dan kehilangan momentum untuk dapat bertahan dalam kompetisi smartphone. Hingga akhirnya Nokia menyerah dan memproduksi smartphone dengan OS Android.

2. BlackBerry 


BlackBerry --

Handphone yang digadang-gadang menjadi pelopor fitur keyboard qwerty ini sempat menguasai 30 persen pasar global untuk industri telepon genggam. 

Pada tahun 2008 BlackBerry berhasil meraih pangsa pasar senilai 1120 Triliun Rupiah, kemudian di tahun itu juga perusahaan ini berhasil menjual lebih dari 23,5 juta unit handphone ke seluruh dunia.

Namun  sayangnya kejadian tersebut tidak berlangsung lama, cukup empat tahun sejak Steve Jobs memperkenalkan iPhone ke seluruh dunia, BlackBerry tidak lagi menjadi idaman banyak orang.

 di tahun 2012 BlackBerry bahkan hanya menguasai 7,3 persen pasar handphone di US, dan angka ini terus menurun karena gawai buatan Kanada tersebut kalah saing dengan Android dan iPhone.

Pada tahun 2021 lalu, pangsa pasar BlackBerry hanya tinggal 0,01 persen saja di Inggris dan secara global angkanya hampir menyentuh 0.0 persen.

BACA JUGA:Bukan Hanya Makanan dan Minuman, Produk Teknologi Israel Juga Ikut di Boikot Dunia, Ini Daftarnya

Jika Nokia jatuh karena masalah internal, BlackBerry justru tenang pada zona nyaman dan terkesan tidak mau untuk berinovasi.

Artikel the Mistakes That Cost BlackBerry Its Crown mengungkapkan jika salah satu faktor utama dari tumbangnya BlackBerry adalah karena mereka terlalu lambat untuk menyadari permintaan pasar.

 BlackBerry terlalu fokus mengembangkan layanan Messenger BBM yang memang merupakan identitas dan menjadi kunci kesuksesannya.

Namun Blackberry tidak peduli dengan perkembangan ekosistem aplikasi yang saat itu lagi gencar-gencarnya dibangun oleh Apple dan Android.

Sumber: