Optimalkan Distribusi Pupuk, Pusri Sosialisasikan Tata Cara Penyaluran Pupuk Bersubsidi

PT Pusri Palembang melaksanakan penyaluran pupuk bersubsidi yang telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2025.-PT Pusri Palembang -
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID – Guna mengoptimalkan distribusi pupuk bersubsidi, PT Pusri Palembang yang merupakan anggota holding dari PT Pupuk Indonesia (Persero), melaksanakan penyaluran pupuk bersubsidi yang telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2025.
Pemerintah resmi menetapkan alokasi pupuk subsidi yaitu 9,5 juta ton di tahun 2025.
Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 644/KPTS/SR.310/M.11/2024 tentang Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun 2025.
Keputusan alokasi pupuk subsidi mulai berlaku 1 Januari 2025.
PT Pusri Palembang melaksanakan penyaluran pupuk bersubsidi yang telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2025.-PT Pusri Palembang -
BACA JUGA:Pusri Pastikan Stok Pupuk Awal Tahun Aman Sesuai Ketentuan, Ini Data Terbarunya di 2025
Aturan tersebut juga menetapkan harga eceran tertinggi (HET) baru pupuk bersubsidi pada 2025 yakni pupuk urea sebesar Rp 2.250 per kilogram (kg), pupuk NPK Rp 2.300 per kg, pupuk NPK untuk kakao Rp 3.300 per kg, serta pupuk organik Rp 800 per kg.
Pupuk subsidi ini diperuntukan bagi petani yang melakukan usaha tani di subsektor tanaman pangan berupa padi, jagung dan kedelai.
Kemudian, hortikultura yang meliputi cabai, bawang merah dan bawang putih, dan/atau perkebunan yag meliputi tebu rakyat, kakao dan kopi.
Mengutip dari pernyataan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Andi Nur Alam Syah mengatakan, petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus tergabung ke dalam Kelompok Tani (Poktan) dan terdaftar dalam e-RDKK.
"Harus dipastikan bahwa petani terdaftar dalam e-RDKK, pendataan petani penerima melalui e-RDKK dapat dievaluasi 4 bulan sekali pada tahun berjalan, sehingga data penerima dapat melakukan pembaharuan data petani dan kebutuhan pupuk ketika sistem e-RDKK dibuka," kata Andi.
Sumber: