Wisatawan Diminta Waspada, Gunung Marapi Sumbar Meletus, Begini Kondisi Kota Bukittingi

Gunung Merapi di Sumbar meletusan dan mengeluarkan abu vulkanik yang berdampak di bebrapa daerah seperti di sekitarnya--
Dimana Ade Setiawan tim Pusat Pengendalian dan operasi BPBD kabupaten Agam mengatakan bahwa abu vulkani dari erupsi gunung terjadi di wilayah Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
Dimana hujan abu vulkani ini turun dengan kekutan tinggi yang membuat darah Lasi dan juga turun dengan kekuatan rendah di daerah lainnya seperti Bukittinggi, daerah Kabupaten Agam Lainnya, daerah Kabupaten Tanah Datar menjadi gelap.
BACA JUGA:Heboh Wabah Pneumonia, Menkes Budi Gunadi: Ini Bukan Virus Baru di China
Hal tersebut terjadi karena arah angin yang cenderung mengarah ke wilayah Lasi, Canduang. Dan angin ini juga membawa abu Vulkanik menyebar kesemua daerah yang terbilang cukup jauh dari Gunung Merapi.
Menurut keterangan BNPB hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa maupun kerugian material dampak dari erupsi gunung merapi.
Sementara itu, menurut PVMBG gejala peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Marapi sudah terjadi sejak Januari 2023. Dan kembali terjadi pada tanggal 3 Desember 2023 dengan status level II atau level Waspada
Pemerintah meminta kepada masyarakat yang pemukimannya dekat dengan Gunung Merapi apabila terjadi hujan abu vulkani untuk memakai masker agar mengrangi dampak buruk terhadap kesehatan.
PVMBG-Badan Geologi bersama dengan BNPB, BPBD Provinsi Sumatera Barat, BPBD Kabupaten Tanah Datar, dan BPBD Kabupaten Agam, akan selalu memberikan informasi terbaru kepada masyarakat mengenai aktivitas Gunung Marapi yang saat ini sudah di level waspda.
BACA JUGA:Smart City, Ibu Kota Nusantara Tetap Terapkan Lingkungan Hijau
Gunung merapi merupakan salah satu gunung aktif di Pulau Sumatera, dimana gunung ini juga sangat dekat dengan gunung Singgalang Sumatera Barat.
Gunung ini pertama kali erupsi pada bulan September tahun 1830 dengan ketebalan awan kehitaman 1.500 m dari atas kawah, dan pada saat itu juga terdengar suara gemuruh.
Pada bulan April tahun 1979 Gunung Merapi ini mengalami letusan, dimana letusan ini mengakibatkan 60 orang meninggal dunia dan 19 orang relawan terjebak tanah longsor.
Kemudian pada tahun 2011 dan tahun 2014 kembali terjadi letusan Gunung Marapi yang mengeluarkan abu dan awan hitam. Dimana abu vulkanik pada letusan tahun 2011 ini terbawa oleh angin hingga keadaerah Padang Pariaman yang sangat jauh jaraknya dengan Gunung Merapi.
Letusan yang terjadi pada tahun 2014 mengeluarkan abu vulkanik yang memenuhi darah wilayah Kabupaten Tanah datar dan Kabupaten Agam.
Sebelum terjadinya letusan pada 3 Desember 2023 pemerintah sudah mengimbau masyarakat, wisatawan untuk waspada, dan pendaki agar tidak mencapai puncak gunung. Karena pada awal tahun 2023 Gunung Merapi ini sudah mengalami erupsi.
Sumber: