Ketua DPD Horas Bangso Batak Sumsel Hadiri Saur Matua, Kematian yang Sempurna dalam Upacara Adat Batak

Ketua DPD HBB Sumsel, Jupernando Simanjuntak SH bersama anggota pengurus saat menghadiri saur matua hari ini.--dokumen radarpalembang.disway.id
Sebelum dikubur, jasadnya ditutupi sehelai ulos. Ulos itu diberikan oleh orang tuanya, sedangkan kalau matedakdanak dan bulung, ulos diterima dari tulang (saudara laki-laki ibu).
Upacara adat yang diselenggarakan akan semakin kompleks dan banyak ritual, jika seseorang mati dalam keadaan telah berumah tangga tapi belum punya anak (mate di paralang-alangan/mate punu).
Meninggalkan anaknya yang masih kecil (mate mangkar), telah memiliki anak-anak yang sudah dewasa dan menikah tapi belum punya cucu (mate hatungganeon).
Sudah punya cucu tapi masih ada anak yang belum menikah, dan sudah bercucu tidak harus dari semua anaknya (mate saur matua).
BACA JUGA:SUKSES, Pelantikan dan Pengukuhan BPW Peradin Sumsel Masa Bhakti 2023-2026
Orang yang mate saur matua itulah yang kedudukannya paling tinggi dalam upacara adat Batak karena mati saat semua anaknya telah berumah tangga.
Kematian ini dianggap ideal karena tidak memiliki tanggungan anak lagi. Saur matua disebut juga kematian yang sempurna.
Penyelenggaraan tergantung kapan mayat disemayamkan. Ketika orang Batak mati saur matua, pihak kerabat secepatnya bermusyawarah (martonggo raja) membahas persiapan upacara.
Meliputi waktu upacara, lokasi pemakaman, acara adat pasca penguburan, dan keperluan teknis upacara.
Pihak kerabat terdiri dari dalihan natolu, sistem hubungan sosial masyarakat Batak yang berasal dari tiga kelompok unsur kekerabatan, yakni hula-hula (keluarga marga pihak istri), dongan tabu (teman atau saudara semarga), dan boru (keluarga perempuan pihak ayah atau suami).
Keperluan teknis yang dimaksud biasanya terkait penyediaan peralatan upacara, misalnya peti mati, alat musik beserta pemain, peralatan makan, dan hidangan yang akan disuguhkan untuk para pelayat.
Martonggo raja digelar di halaman rumah duka dari sore sampai selesai. Pihak dongan sahuta (masyarakat setempat) turut hadir sebagai pendengar dan biasanya mereka ikut membantu pelaksanaan upacara saur matua.
Penyelenggaraan upacara saur matua tergantung kapan mayat akan disemayamkan. Umumnya upacara ini baru dimulai ketika semua anaknya beserta pihak hula-hula sudah datang.
BACA JUGA:Plt Ketum Ganjarist Resmikan Sekber Ganjarist Sumsel Sekaligus Penyerahan SK Pengurus
Sumber: