Dilema, Sikap NasDem Menjelang Reshuffle Kabinet 2023, Tetap di Pemerintahan atau Batalkan Pencapresan Anies

Dilema, Sikap NasDem Menjelang Reshuffle Kabinet 2023, Tetap di Pemerintahan atau Batalkan Pencapresan Anies

Surya Paloh dan Jokowi ketika hubungan mereka masih mesra. Kini Nasdem dalam dilema-- tetap di pemerintah atau keluar dari koalisi perubahan sekaligus batalkan pencapresan Anies Baswedan. ----jpnn

Sekjen PDI Perjuangan itu mengatakan, jika isi dari pertemuan Surya Paloh dan Jokowi itu disalahgunakan yang bargaining position-nya  hanya untuk kepentingan partai sesaat, maka presiden perlu mengambil kebijakan tegas dan strategis. 

‘’Akan tetapi, soal reshuffle kabinet kembali saya tegasnya, itu merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Reshuffle kabinet sangat diperlukan kinerja pemerintah menjadi lebih baik. PDI Perjuangan juga sudah menyodorkan nama kepada Presiden,’’ucap Hasto.

Melihat konstelasi politik terkini, Pengamat politik Adi Prayitno berpendapat Partai NasDem harus mengambil sikap dan posisi yang tegas. 

BACA JUGA:Dukung Anies, Demokrat Ajak Nasdem dan PKS Bentuk Sekretariat Perubahan

Jika partai itu tetap bermain di dua kaki maka akan menjadi dilema baik bagi kelompok pendukung pemerintahan maupun bagai anggota koalisi perubahan. Termasuk dilema bagi NasDe sendiri. 

Menurut  Adi Prayitno, jika NasDem mau tetap berada dan memimpin Koalisi Perubahan yang telah mencapreskan Anies Baswedan, akan lebih baik keluar dari pemerintahan. 

‘’Jika NasDem mengambil sikap seperti itu justru jauh lebih baik daripada posisi saat ini. Sikap main dua kaki, membuat NasDem selalu dipojokkan oleh partai koalisi pemerintah terutama PDI Perjuangan,’’ujar Adi sebagaimana mengutip dari Youtube Kompas TV, dalam progam Dua Arah. 

BACA JUGA:Soal Koalisi Perubahan, Fauzi Amro: Insya Allah PKS Deklarasi Dukung Anies Baswedan

Adi menjelaskan, sikap main dua kaki yang dipakai NasDem saat ini tentu akan menjadi dilema baik bagi Koalisi Pemerintahan  maupun  Koalisi Perubahan.

Anies Baswedan adalah simbol dari peruahan sekaligus antitesa dari Presiden Jokowi dan antitesa dari rezim pemerintahan saat ini. Begitu juga dengan Partai Demokrat dan PKS merupakan partai oposisi. 

Dengan demikian, bila NasDem tetap di pemerintahan, ini akan sulit bagi PKS dan Demokrat yang akan selalu memposisikan diri berseberangan dengan pemerintah. 

‘’PKS dan Demokrat  membangun komunikasi politik dengan publik yang tema materinya adalah rezim Jokowi gagal mengelola negara. Sementara itu, ada mitra koalisinya berada di dalam pemerintahan. Ini akan menjadi rumit,’’ ujar Adi. 

BACA JUGA:Manuver Effendi Choirie Terkait Cawapres Kaolisi Perubahan, Muncul Khofifah Pupuskah Harapan PKS dan Demokrat

Dilema tidak hanya akan dirasakan oleh Demokrat dan PKS akan tetapi justru akan merambah kepada pemilih di grass root. 

Calon pemilih Anies Baswedan akan menjadi ragu untuk menetapkan pilihan bilamana NasDem sebagai pemimpin Koalisi Perubahan tetap berada di dalam pemerintahan. 

Sumber: