Dilema, Sikap NasDem Menjelang Reshuffle Kabinet 2023, Tetap di Pemerintahan atau Batalkan Pencapresan Anies

Surya Paloh dan Jokowi ketika hubungan mereka masih mesra. Kini Nasdem dalam dilema-- tetap di pemerintah atau keluar dari koalisi perubahan sekaligus batalkan pencapresan Anies Baswedan. ----jpnn
‘’Perbedaan komunikasi politik yang terbangun sudah hitam putih dan sangat tegas. Koalisi Perubahan dan Anies Baswedan sebagai Capres merupakan Antitesa dari Jokowi dan rezim pemerintah saat ini. Aneh kalau NasDem masih di dalam pemerintahan,’’imbuh Adi.
BACA JUGA:Anies Naik Jet Pribadi Saat Safari Politik, Nasdem: Kami Fasilitasi Sama Seperti Jokowi
Adi melanjutkan, NasDem memimpin Koalisi Kerubahan dan pada saat yang sama mendukung dan memuji-muji pemerintahan Jokowi, ini akan membuat komunikasi politik ke publik menjadi bias.
‘’Seyogyanya NasDem fokus memimpin koalisi perubahan dan berubah wujud menjadi antitesa rezim pemerintahan Jokowi. Keluar dari kabinet adalah pilihan yang tepat. Kejar kemenangan di Pilpres 2024 lalu rombak total semua kebijakan Jokowi selama memerintah,’’ tukas Adi.
Sebelumnya Ketua Umum NasDem Surya Paloh, pernah menegaskan kendatipun terlempar dari kabinet, sikap NasDem tidak akan berubah; tetap menjadi partai pendukung pemerintah hingga Pilpres 2024.
Atas pernyataan itu, NasDem akan menerima dengan lapang dada jika dalam Reshuffle Kabinet, Presiden Jokowi mengeluarkan dari pemerintah. Para menteri dari NasDem pun sudah siap terlempar dari jabatannya demi berjaya pada Pilpres 2024. (yui)
Sumber: