Dilema, Sikap NasDem Menjelang Reshuffle Kabinet 2023, Tetap di Pemerintahan atau Batalkan Pencapresan Anies

Dilema, Sikap NasDem Menjelang Reshuffle Kabinet 2023, Tetap di Pemerintahan atau Batalkan Pencapresan Anies

Surya Paloh dan Jokowi ketika hubungan mereka masih mesra. Kini Nasdem dalam dilema-- tetap di pemerintah atau keluar dari koalisi perubahan sekaligus batalkan pencapresan Anies Baswedan. ----jpnn

JAKARTA, RADARPALEMBANG.COM – Partai NasDem sedang dalam dilema. Sikap partai ini ditunggu publik pasca pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi jelang Reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu.

Apakah NasDem mau tetap berada di dalam kabinet dan mendukung pemerintahan resim Jokowi dengan konsekwensi membatalkan pencapresan Anies Baswedan sekaligus keluar dari Koalisi Perubahan atau sebaliknya. 

Sebelumnya, Presiden Jokowi mendadak memanggil Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh secara diam-diam pada Kamis, 26 Januari 2026 menjelang pengumuman reshuffle kabinet. 

Adanya pertemuan itu baru terungkap sehari setelahnya, setelah sejumlah politisi NasDem membenarkan adanya pertemuan kedua tokoh itu yang dikuatkan oleh phak Sekretariat kepresidenan. 

BACA JUGA: Pertemuan Surya Paloh dan Presiden Jokowi Jelang Reshuffle Kabinet, Koalisi Perubahan Makin Solid atau Bubar

Pertemuan diam-diam Surya-Jokowi itu, membuat berbagai spekulasi di publik. Presiden Jokowi berupaya melakukan bargaining position dengan Surya Paloh.

Isinya tentu, membatalkan pencapresan Anies Baswedan lalu tinggalkan posisi koalisi perubahan atau keluar dari pemerintahan dengan tidak ada kadernya di kabinet. 

Sinyalemen Surya Paloh dan Jokowi membahas tentang reshuffle kabinet pada pertemuan itu disampaikan oleh Sekreataris Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan  Hasto Kristiyanto.

‘’Pertemuan kedua tokoh itu membahas  isu-isu tentang kebangsaan, ya termasuk soal reshuffle kabinet. Presiden tentu perlu melakukan penguatan terhadap kabinetnya agar program pemerintah bisa berjalan sebagaimana mestinya,’’ujarnya. 

BACA JUGA: Mengerikan Peredaraan Narkoba di Sumsel Jangkau Pelosok Desa, BBN Kabupaten OKI Tangkap Bandar Dari Jejawi

Menurut Hasto, kebiasaan Presiden Jokowi selalu melakukan dialog dan pemberitahuan kepada partai pendukung sebelum mengambil keputusan penting. Reshuffle kabinet merupakan strategis dan penting. 

Pertemuan Surya dan Jokowi itu sama halnya dengan pertemuan dengan ketua umum partai pendukung pemerintah laiannya, Presiden punya kepentingan yang sangat besar demi jalannya program-program pemerintahan. 

Sinyalemen Presiden akan mendepak NasDem dari kabinet jika tidak meninggalkan koalisi perubahan dan membatalkan pencapresan Anies Baswedan, juga tersirat dari pernyataan Hasto. 

BACA JUGA:Isu Menteri NasDem Bakal Kena Reshufle Semakin Kencang, Respon Partai Koalisi Perubahan: Presiden Bijaklah

Sumber: