1 Kontainer Senjata US Army Diamankan Bea Cukai Lampung, Pelindo II Sebut Bukan Penyelundupan, Lalu Untuk Apa?

1 Kontainer Senjata US Army Diamankan Bea Cukai Lampung, Pelindo II Sebut Bukan Penyelundupan, Lalu Untuk Apa?

RADAR PALEMBANG –  Bea Cukai Pelabuhan Panjang, Lampung sempat mengamankan 1 kontainer sejanta US Army  beberapa hari lalu karena  tidak ada daftar izin impor. Sementara pihak Pihak Pelindo II menyebut senjata itu bukan penyelundupan.

Pada Jumat, 22 Juli 2022, TNI NI dan Bea Cukai Pelabuhan Panjang Lampung menyegel 1 tricon container US Army yang berisi  senjata. Tindakan pengamanan 1 kotainer senjata itu karena tidak tercantum dalam daftar izin impor sementara yang diajukan vendor PT JT Square. Pihak terkait terus melakukan pemeriksaan lanjutan pada Sabtu (23/7/2022).

"Hasil sementara ditemukan lagi senjata yang tidak tercantum pada daftar izin impor sementara yang diajukan vendor PT JT Square," katanya.

Sementara itu, menukil dari Antara Lampung,  Kepala Humas Kantor Bea dan Cukai Lampung, Heri bungkam saat dikonfirmasi terkait penyegelan satu kontainer berisi senjata tempur US Army.

BACA JUGA:Pakar Psikologi Forensik Soal Pelecehan Istri Ferdy Sambo, Reza Indragiri: Tak Lazim!

Saat dikonfirmasi terkait penyegelan senjata tersebut melalui pesan WhatsApp nya sebanyak tiga kali, di Bandarlampung, Minggu, Heri enggan mengangkat namun terlihat WhastApp nya terlihat berstatus online.

Saat mencoba dikirim melalui pesan WhatsApp ke ponselnya, pesan tersebut hanya di dibacanya dan tidak ada tanggapan sama sekali sebagai Humas Bea dan Cukai Lampung.

Penjelasan lebih terang berhasil didapatkankan oleh Radar Lampung.disway.id (group media ini)  dari Humas dan Pelayanan Pelindo II Pelabuhan Panjang, Lampung Frans Radian.

Menurutnya, 1 kontainer senjata US Army yang sempat diamankan oleh Bea Cukai itu bukan berupa penyelundupan.

"Saya luruskan, itu bukan penyelundupan. Senjata itu berkaitan dengan even resmi berupa latihan bersama antara US Army dan TNI dalam program Garuda Shield yang akan digelar 21-31 Agustus," ujar Frans, Minggu 24 Juli 2022.

BACA JUGA:Kejanggalan Tewasnya Brigadir J Terus Terungkap, Kadiv Humas Polri: Pengacara Jangan Berspekulasi

Salah satu alat pendukung latihan gabungan itu kata Frans yakni peralatan persenjataan, termasuk senjata dari US Army.  Awalnya kapal tersebut sandar di pelabuhan Panjang karena menjadi posko kegiatan latihan program Garuda Shield.

"Tempat mereka sandar kapal di situ (Pelabuhan Panjang). Posko kegiatannya di pelabuhan. Dan latihan perang di Palembang," ungkapnya. Hanya saja, Frans menjelaskan salah satu kontainer yang berisi senjata tidak terdaftar di manifest.

"Kesimpulannya salah satu kontainer yang berisi senjata yang ada di kapal itu tidak terdaftar di manfiest," jelas Frans. Saat ini, senjata tersebut sudah dikoordinasikan dengan pihak TNI.

Diketahui, Kantor Bea Cukai Pelabuhan Panjang, Lampung, dikabarkan melakukan penyegelan terhadap satu Tricon Container US Army. Kontainer itu berisi senjata yang tidak tercantum pada daftar izin impor.

Barang yang tidak masuk dalam manifest kapal. Kontainer bermuatan senjata tanpa dokumen resmi itu tiba di pelabuhan pada Jumat, 22 Juli 2022.(radarlampung/dnn/ckm)

 

Sumber: