Xpander Masih Jadi Primadona, Mitsubishi Jual Lebih dari 3.000 Mobil Selama GIIAS 2024
Mitsubishi berhasil menjual lebih dari 3.000 unit mobil di ajang GIIAS 2024 dengan model Xpander yang jadi primadonanya--Doc. Mitsubishi Motor
Lebih lanjut Kurita menyampaikan kehadiran MMKSI diajang GIIAS 2024 merupakan wujud komitmen Mitsubishi dalam memberikan pelayanan dan pengalaman terbaik bagi konsumen.
"Semua yang kami hadirkan menjadi representasi dari komitmen MMKSI untuk mendukung para konsumen dalam mencapai level kehidupan yang jauh lebih baik lagi.
Pencapaian MMKSI di ajang GIIAS 2024 telah melampaui harapan kami, memperkuat komitmen kami untuk memberikan pengalaman yang terbaik melalui produk dan layanan kami," tulis Kurita.
Mitsubishi Pajero Sport dan Triton yang di Luncurkan di GIIAS 2024--Doc. Mitsubishi Motor
BACA JUGA:Meski Berat, Tahun 2023 Mitsubishi Fuso Bertahan Kuasai 60 Persen Pasar di Sumsel
Mitsubishi Percaya Pasar Otomotif Indonesia Bakal Membaik
Mitsubishi Motors Corporation (MMC) tetap optimistis pasar akan membaik di akhir tahun 2024. Meski mereka sadar bahwa ada beberapa aspek yang membuat pasar sedang turun saat ini.
Menurut Chief Executive Officer (CEO) Mitsubishi Motors Corporation, Takao Kato strategi mereka menghadirkan XForce dan Triton generasi baru di Indonesia diharapkan dapat perlahan mendongkrak penjualan.
"Tahun lalu kami sudah memperkenalkan XForce dan tahun ini sudah memperkenalkan Triton. Dengan dua mobil ini harapannya bisa mendongkrak penjualan dari Mitsubishi dari tahun sebelumnya," ungkap Kato Jumat 26 Juli 2024.
BACA JUGA:Pulau Sumatera Sumbang 32 Persen Penjualan Truk di Mitsubishi Fuso
"Sayangnya kondisi ekonomi di Indonesia sedang tidak baik. Saya punya kekhawatiran terhadap kabinet yang baru, presiden yang baru, presiden dan kabinet yang akan mulai pada Oktober (mendatang)," lanjutnya.
CEO MMC ini optimistis pasar Indonesia akan membaik dalam hitungan bulan. Prediksinya dalam waktu dekat, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat akan menguat, lantaran akan adanya penurunan suku bunga di Negeri Paman Sam tersebut.
"Suku bunga Amerika Serikat akan menurun pada September-Oktober ini, setelah itu kondisi ekonomi di Indonesia saya percaya akan lebih baik daripada awal tahun ini," ujar Kato.
Sumber: