Penyidikan Kasus Korupsi 'Guest House' UIN Raden Fatah Terus Dikembangkan Tim Jaksa Kejari Palembang

Penyidikan Kasus Korupsi 'Guest House' UIN Raden Fatah Terus Dikembangkan Tim Jaksa Kejari Palembang

Tim penyidik Pidsus Kejari Palembang terus mengembangkan penyidikan kasus dugaan korupsi pembangunan mess 7 lantai UIN Raden Fatah Palembang dengan pengerjaan proyek pada tahun 2022 lalu.--dokumen/radarpalembang.com

BACA JUGA:Dewan Minta Perwali Dikaji Ulang, Buntut Maraknya Kecelakaan Oleh Truk ODOL di Palembang

Sementara itu, pembangunan gedung mess 7 lantai UIN Raden Fatah ternyata banyak dikeluhkan oleh warga sekitar gedung Jalan Lebak Rejo Kecamatan Kemuning Kota Palembang.

Gedung yang dinamai 'Guest Host' ini banyak dikeluhkan warga khususnya dampak lingkungan setelah selesai dibangun sejak tahun 2022.

Diantaranya dikeluhkan seorang warga bernama Herman (52), warga RT 14 Jalan Lebak Rejo persisnya disamping gedung 'Guest Host' selama pembangunannya sangat banyak dikeluhkan warga.

Mulanya gedung mess 7 lantai yang berdiri persis disamping rumahnya merupakan lahan kosong milik dinas Kemenkeu.

BACA JUGA:Aksi Damai Ratusan Pewarta di DPRD Sumsel, Tuntut Kaji Ulang Draf Revisi UU Penyiaran

Dampak dari pembangunan gedung, kata Herman pada saat awal pembangunannya sudah merobohkan dinding rumahnya meski pada akhirnya diperbaiki lagi oleh pihak pelaksana proyek.

"Pada saat awal pembangunan dinding rumah saya sampai roboh, tidak diganti rugi namun diperbaiki saja oleh kontraktornya," ungkap Herman.

Dari kacamatanya, selama pembangunan gedung ia menilai dikerjakan secara asal-asalan, yang mana ada sebuah pagar tembok bangunan dikerjakan tidak sesuai prosedur.

Tembok pagar yang berdiri tepat di samping rumah tidak menggunakan pondasi layaknya membangun tembok, hanya tertempel di tanah.

BACA JUGA:Bangun SDM Unggul dan Berdaya Saing Global, BKPSDM Palembang Gelar kegiatan Penilaian Kompetensi

Bukan hanya itu saja, menurut Herman struktur gedung 7 lantai saat fisiknya sudah jadi justru terlihat miring sebelum dipercantik dengan ornamen-ornamen warna biru dan abu-abu khas UIN Raden Fatah  Palembang.

"Kami khawatir gedung ini sewaktu-waktu akan roboh hingga menimpa rumah-rumah warga, kami juga setiap harinya was-was pak," ungkapnya.

"Jadi pembangunan gedung ini sangat meresahkan masyarakat, tidak ada manfaatnya bagi warga sekitar malah terancam teror bakal roboh,"tukasnya.

Senada juga diungkap warga lainnya, sejak dibangunnya gedung mess 7 lantai tersebut dampak lingkungan seperti banjir kerap melanda warga sekitar saat musim penghujan tiba.

Sumber: