Sama-sama Krisis Ekonomi, Ternyata Ini Perbedaan Krismon 1998, Krisis Finansial 2008, dan Resesi Global 2020

Berikut perbedaan dari krisis ekonomi yang pernah terjadi diseluruh dunia mulai dari krisis moneter 1998, krisis finansial 2008, dan resesi global tahun 2020--
Masalahnya, industri kredit perbankan di Amerika pada tahun tersebut tidak terlalu ketat untuk mengawasi kelayakan kredit dari masyarakatnya.
Sistem seleksi dari perbankan pun tidak berjalan dengan baik, masyarakat dengan pekerjaan yang tidak jelas atau serabutan hingga imigran yang belum mempunyai pekerjaan tetap dapat mengajukan KPR dengan gampang.
Apalagi para sales kredit rumah yang hanya fokus mengejar bonus penjualan saja yang didapatkan jika mereka berhasil menjual rumah dengan basis KPR.
Ironisnya, kredit KPR yang tidak sehat tersebut dirasionalisasikan dengan harga perumahan yang terus melonjak tinggi selama bertahun-tahun di Amerika Serikat.
Hal tersebut menyebabkan banyak masyarakat semakin ingin mengambil KPR sebelum harga rumah semakin mahal.
Bahkan sangking drastisnya kenaikan harga perumahan di Amerika dan terdapat keluarga yang tidak sanggup melanjutkan pembayaran KPR, penjualan rumahnya sudah lebih dari cukup untuk melunasi hutang kreditnya.
Dimana semakin banyak masyarakat yang terus ingin membeli rumah dengan sistem KPR termasuk dari golongan masyarakat yang belum layak untuk mendapatkan hak kredit tersebut.
Apalagi kenaikan harga rumah di Amerika dianggap sebagai sesuatu yang akan terus terjadi, Hal tersebut membuat banyak institusi keuangan di Amerika yang menjaminkan surat hutang kredit rumah sebagai bagian dari portfolio investasi yang dijual ke nasabah ritel.
Karena harga rumah terus semakin naik maka harga surat berharga yang berisi jaminan hutang kredit juga semakin diminati investor dan harganya juga terus bertambah naik.
Belum lagi resiko kredit macet di Amerika tersebut dijaminkan kepada banyak institusi asuransi raksasa bahkan dijaminkan juga oleh negara Amerika Serikat.
BACA JUGA:Menjadi Pemimpin KTT ASEAN Jepang ke 50, Inilah Beberapa Pokok Bahasan Presiden Jokowi
Masalah tersebut menajdi semakin berat karena aturan baru presiden Amerika yang memungkinkan bank tabungan untuk turut berpartisipasi dalam investasi berisiko tinggi seperti KPR berisiko tinggi yang sebelumnya terbatas hanya untuk bank investasi saja.
Dimana uang tabungan rakyat Amerika juga turut dipertaruhkan. Dari semua gejala tersebut banyak hutang kredit yang tidak sanggup dilunaskan khususnya dari golongan masyarakat yang harusnya belum layak mengajukan kredit.
Sumber: