Wukuf di Arafah dan Pengakuan Keterbatasan Diri Sebagai Manusia
Wukuf di Arafah--kemenag.go.id
melainkan kesamaan dalam indahnya munajat permohonan ampunan dan rahmat. Di padang Arafah, semua manusia dari berbagai bangsa dan suku melebur menjadi satu.
BACA JUGA:UPDATE! 99,6 Persen Jemaah Haji Indonesia Telah Diberangkatkan ke Tanah Suci
Khittah Ibadah Wukuf
Oleh sebab itu, wukuf di Arafah menjadi simbol shilatul îman (keterhubungan keimanan), shilatul arhâm (keterhubungan nasab), dan shilatul hadhârah (keterhubungan peradaban).
Sebagaimana diisyaratkan oleh Allah SWT dalam QS. Al Hujurat: 13
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.”
BACA JUGA:3 Kloter Terakhir Kuota Tambahan Tutup Kedatangan Jemaah Haji Indonesia di Madinah
Ketiga shilah tersebut (keimanan, nasab, dan peradaban) merupakan esensi “khittah ibadah Wukuf” yang dikemas oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW menjadi landasan utama penguatan prinsip-prinsip keagamaan dan kemanusiaan.
Khittah ibadah wukuf terlukiskan dalam pesan Rasulullah SAW saat menyampaikan khutbah haji Wada’ (perpisahan) yang meneguhkan pentingnya menjaga kemuliaan harkat dan derajat manusia.
BACA JUGA:PPIH Mulai Bersiap Sambut Puncak Haji, Ini Skemanya
Khittah ibadah wukuf yang melekat pada shilatul iman (keterhubungan iman) yaitu prinsip ketuhanan (al Ilahiyyah), di mana jamaah yang haji yang datang dari seluruh penjuru dunia berpegang teguh pada kalimatun sawaa` yaitu ketauhidan dan keimanan.
Di padang Arafah, mereka memohon ampunan dan rahmat kepada Tuhan Yang Maha Tunggal yaitu Allah SWT.
Adapun khittah ibadah wukuf yang melekat pada shilatul arhâm (keterhubungan nasab) yaitu prinsip kemanusiaan yang menekankan kesadaran bahwa seluruh manusia berasal dari jiwa yang satu (min nafsin wâhidatin) yaitu Nabi Adam AS.
Sumber: