KPPKN Sumsel Dukung Penuh UMKM, Ada yang Siap Ekspor

Komunitas Pedagang & Pencinta Kuliner Nusantara (KPPKN) Sumatera Selatan (Sumsel) saling bahu membahu dan saling mendukung untuk dapat maju--
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID – Komunitas Pedagang & Pencinta Kuliner Nusantara (KPPKN) Sumatera Selatan (Sumsel) saling bahu membahu dan saling mendukung untuk dapat maju.
Ingin bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat khususnya para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang hampir sebagian besar bergerak di bidang kuliner, menjadi salah satu alasan terbentuknya Komunitas Pedagang & Pencinta Kuliner Nusantara (KPPKN) Sumatera Selatan (Sumsel).
Rohana Hasyim, Ketua KPPKN Sumsel menjelaskan, sedari awal, pihaknya ingin berbuat lebih banyak dan lebih luas lagi bagi masyarakat khususnya pelaku UMKM yang terdampak Covid-19 kala itu.
“KPPKN ini terbentuk pada awal Covid-19 tahun 2020. Penggagasnya ada 9 orang termasuk saya. Saat itu, kami masih tergabung di bawah IPEMI.
BACA JUGA:Pemberdayaan BRI Bawa Pengusaha UMKM Aksesoris Fashion Tembus Pasar Internasional
Ingin lebih bisa lebih berbuat banyak, akhirnya kami putuskan membentuk KPPKN ini,” tuturnya saat dibincangi kemarin.
Komunitas yang terdiri dari para pedagang dan pencinta kuliner yang saat ini sudah memiliki ratusan anggota ini saling bahu membahu untuk bertahan di masa pandemi.
Beruntung, ujarnya, saat pandemi, bisnis kuliner naik daun, meski usaha lain mengalami keterpurukan seperti usaha percetakan miliknya yang harus tutup saat itu.
“Kita juga mendapatkan bantuan berupa uang dari pemerintah waktu itu, sempat dua kali. Kita data terlebih dahulu anggota yang akan menerima bantuan tersebut,” ucapnya.
BACA JUGA:UMKM Produsen Wewangian Binaan BRI Siap Harumkan Indonesia di Kancah Dunia
BACA JUGA:Diberdayakan BRI, UMKM Papua Global Spices Berhasil Eksis di Pasar Internasional
Bahkan, lanjutnya, pada tahun lalu, ada 11 UMKM yang mendapatkan bantuan dari Bank Indonesia melalui Dinas Perindustrian Sumsel. Ada juga dari Dinas Koperasi bagi para Perempuan Pejuang yang terdiri dari para janda yang memiliki usaha.
Menurut dia, semua bantuan diberikan melalui komunitas, karena instansi tidak memberikan bantuan langsung ke pelaku UMKM yang datang sendiri ke dinas-dinas.
Sumber: