Tujuan Bansos Sembako 2023 Untuk 3 Bulan, Jaga Daya Beli Selama Ramadhan dan Idul Fitri dan 2 Bulan Berikutnya
Kepala Badan Kebijakan FIksal Febrio Nathan Kacaribu. Dia menuturkan anggaran Bansos Sembako 2023 sedang digodok kemenkeu.--kemenkeu
JAKARTA, RADARPALEMBANG.COM – Pemerintah akan menyalurkan bantuan sosial (Bansos) Sembako 2023 untuk 3 bulan mulai Maret, April dan Mei.
Penggelontoran bansos pangan non tunai itu untuk menjaga daya beli beli masyarakat saat menghadapi Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2023/1444 H.
Bansos pangan 2023 itu berisi tiga komponen bahan pokok yaitu beras 10 kg, telur dan ayam. Saat pihak kementerian keuangan sedang menggodok anggaran yang dibutuhhkan untuk bansos sembako 2023.
Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, pemberian bansos sembako kepada penerimaan manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) itu untuk mengendalikan inflasi.
Pemerintah berkeyakinan lewat pemberian bansos sembako 2023, akan membuat inflasi pada momen Rmadhan dan Idul Fitri 2023 terkendali. Dengan demikian, daya beli masyarakat akan terjaga.
‘’Ramadhan dan idulfitri merupakan momentum untuk menggerakkan ekonomi dan sector riil. Pemerintah akan selalu menjaga itu,’’ujar Febrio sebagaimana mengutip dari antara.
BACA JUGA:Apa Kabar BLT UMKM Rp1,2 Juta Tahun 2023? Kapan Cair? Cek Disini
Menurutnya, pemberian bansos sembko selain menjaga inflasi dan daya beli, juga sebagai upaya untuk keterediaan barang kebutuhan pokok selama Ramadhan dan Idul Fitri 2023.
‘’Bansos itu juga menjaga ketersediaan sembako sekaligus mengendalikan harga sembako itu sendiri yang biasanya pada momen Ramadhan dan Idul Fitri selalu mengalami kenaikan harga,’’tambahnya.
Sementara itu, Meko Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyebutkan, setiap momen Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri selalu terjadi kenaikan harga barang-barang terutama sembako.
BACA JUGA:BMI Demokrat Sumsel Nilai BLT BBM Kurang Tepat
Tidak hannya itu, tarif angkutan juga mengalami kenaikan. Kondisi itu, akan berdampak terhadap naiknya inflasi.
‘’Pemerintah berupaya agar tidak terjadi kenaikan inflasi agar makro ekonomi tetap terjaga dan sector riil bergerak kea rah positif,’’ujarnya..
Sumber: