Inspirasi Bisnis, Ferry Soetikno Melejitkan Dexa Medica, Fair and Firm
Ferry Soetikno dikenal sebagai pemimpin yang visioner.--facebook
Pada pertengahan tahun 1993, Ferry bergabung dengan Dexa Medica. Meskipun bekerja di perusahaan orang tua, jabatan empuk tidak serta merta diraihnya. Dia memulai karier sebagai Manajer Pengembangan.
Sebelumnya, Ferry begitu tamat di Teknik Kimia, Institut teknologi Bandung (ITB) melanjutkan studi ke Amerika Serikat mengambil Master of Science in Chemical Engineering, di Washington University, St Louis, MO. Dalam waktu bersamaan juga menyelesaikan Master Business Administration, di University of Pittsburgh, PA.
Setelah menamatkan studi, dia tidak langsung pulang kampung ke Indonesia. Ferry memilih bekerja di sebuah perusahaan farmasi KC Pharmaceuticals, Amerika Serikat dengan jabatan terakhir Chief Operating Officer. Pengalaman bekerja di KC Pharmaceuticals, Ferry memutuskan untuk pulang kampung dan bergabung dengan Dexa Medica.
Pada tahun 2004, setelah berhasil memetakan pengembangan Dexa. Ferry menempati posisi sebagai Direktur Pemasaran.
Di bawah kepemimpinan Ferry inilah, gerakan pasar Dexa Medica sangat dan semakin disegani perusahaan pesaing. Saat itu dia langsung membawa Dexa menembus pasar mancanegara. Kantor perwakilan didirikan di negara-negara Asean. Pada tahun 1995, dia melakukan reposisi terhadap PT Anugerah Argon Medica (AAM) yang waktu itu menjadi agen tunggal produk Dexa.
Langkah itu membawa dampak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Pada tahun 2001, Dexa berhasil bertengger pada peringkat 7 dari segi penjualan.
BACA JUGA:Inspirasi Bisnis, Harriadi Benggawan, Pengembang Perintis di Palembang
Pada tahun 2004, Dexa berhasil mencatat pertumbuhan yang sangat tinggi mencapai 40,6 persen, sementara pertumbuhan industri farmasi nasional saat ini hanya 19,6 persen. Dexa pun mencatatkan diri, satu dari tiga perusahaan farmasi yang meraih omzet penjualan Rp 1 triliun.
Selanjutnya pada tahun 2005, Dexa Medica mencatatkan diri pada peringkat ke-3 industri farmasi nasional. Pada tahun itu, pertumbuhan Dexa mencapai 40,87 persen dengan nilai penjualan Rp 1,153 triliun.
Keberhasilan Ferry dalam meningkatkan performance perusahaan yang sebelumnya di pandang sebelah mata tidak terlepas dari komitmennya menumbuhkan daya saing. Visi Ferry, persaingan di pasar akan dimenangkan dengan daya saing yang prima. Harus nomor satu ketika memasuki pasar.
BACA JUGA:Inspirasi Bisnis Jusuf Masawan, Pendiri JM Group, Sering Gagal Bukan Berarti Stop
Sumber: