Tokoh Inspirasi, H Syofwatillah Mohzaib, Juragan Komik ke Senayan Berkat Alquran

Tokoh Inspirasi, H Syofwatillah Mohzaib, Juragan Komik ke Senayan Berkat Alquran

Syofwatillah adalah penggagas pembuatan Alquran raksasa Al Akbar di Gandus.-ist-

“Akhirnya, saya mengacungkan tangan,” kata Opat. Memang bisa? ”Tidak! Tapi saya memberanikan diri,” kenang Opat. Ia tidak tahu apa itu “deklamasi”.

BACA JUGA: Tokoh Inspirasi, Darmawan, dari Level Paling Bawah hingga jadi Kepala BCA Wilayah VII

Dari sinilah, jiwanya sebagai penceramah timbul karena sering tampil di muka umum. Akhirnya ia mencoba mengikuti lomba ceramah dan mendapat apre siasi sebagai pemenang. Di sini Opat memiliki rumus kesuksesan  Mau terus mencoba dan berani tampil. “Bagaimana kita mau sukses, kalau tidak mau mencoba,” katanya.

Bahkan, untuk membantu orang tuanya membiayai sekolahnya. Opat tidak segan membantu berjualan kue keliling, pulang sekolah jam 13.00 WIB jual pempek, dan sore jam hingga 20.30 malam jadi kernet angkot jurusan Ampera-Tangga Buntung, ikut kakak iparnya Udin (suami Zakiyah), atau sopir-sopir lainnya.

Uang yang ia terima dari hasil kernet dan membantu di warung, ia kumpulkan untuk membuka usaha.

Di sinilah jiwa seorang entrepreneur mulai muncul. Pada mulanya hanya sebuah hobi. Memang, Opat senang sekali membaca komik. Inilah keuntungan Opat, tinggal di rumah yang tak jauh dari perkotaan.

BACA JUGA:Tokoh Inspirasi, dr Hj Siti Mirza Nuria SpOG, mantan Putri Indonesia yang Fokus di Dunia Kesehatan

Ia bisa dengan mudah mengakses bacaan buku dan komik. Barangkali, karena hobinya membaca itulah dia kemudian membuka usaha penyewaan buku kecil-kecilan. Selain menghasilkan uang, ia juga bisa tetap menyalurkan hobinya membaca.

Belajar bisnis dari hobi dengan menjadi ”pengusaha” rental buku dan komik. Itulah yang dilakukan Opat ketika duduk di kelas dua MTs. Dilihat dari sisi peluang usaha, menurut Opat, bisnis rental komik cukup menjanjikan.

Harga jasa rental komik ini cukup variatif. Komik Wiro Sableng, Petruk-gareng, dan majalah Bobo, ia sewakan seharga Rp 50 per tiga buku. Dari penyewaan ini, Opat mampu mengantongi laba sebesar Rp 500-1.500 per hari.

Memasuki usia muda, Opat  menyalurkan bakat dan hobinya  yang berkembang di Ar-Risalah. Ketika digelar lomba pidato se-Pondok Ar-Risalah, Opat berhasil menyabet juara pertama, lomba pidato dalam kategori bahasa Indonesia.

BACA JUGA:Tokoh Inspirasi, Armando Mahler, Kuli Tambang jadi Orang Nomor Satu Freeport

Lama berselang, Syofwatillah alias Opat akhirnya memasuki bangku kuliah di Fakultas Dakwah, jurusan BPI (Bimbingan Penyuluhan Islam) IAIN Raden Fatah Palembang.

Sengaja mengambil fakultas tersebut, karena ingin fokus pada dakwah Islamiyah, yang sudah ditekuninya selama ini. Semasa kuliah, Opat tidak seperti mahasiswa pada umumnya—yang banyak mengisi waktunya di kampus dengan berbagai kegiatan.

Ia datang ke kampus hanya untuk kuliah. Jika dosennya berhalangan hadir, ia langsung meninggalkan kampus.

Sumber: