Pelabuhan Dumai merupakan salah satu penopang ekonomi Provinsi Riau. Aktivitas ekspor dan impor di pelabuhan ini sangat sibuk.
Di sana juga terdapat kawasan industri Dumai, Lubuk Gaung.
BACA JUGA:Mahasiswa Magang UBD Selesai Ikuti Program Magang di Banyuasin
Merangkum dari situs Pelindo.co, Pelabuhan Dumai mampu melakukan bongkar muat crude palm oil (CPO) sebesar 400 ribu ton per bulan.
Perairan dumai sejak era 70-an sangat terkenal dengan pintu masuknya pakaian bekas dari luar negeri. Daerah ini juga menjadi syurga bagi penyelundup.
Banyak sungai-sungai dan anak sungai di sana yang bisa dimanfaatkan sebagai jalur tikus bagai penyelundup termasuk pakaian bekas.
Umumnya, para penyelundup membongkar muatan kapal kayu yang bermuatan pakaian bekas itu pada malam hari.
Jaluar Sungai yang kerap dijadikan sebagai jalur tikus memasukkan pakaian bekas adalah; Sungai
Dari Dumai para pedagang pakaian bekas termasuk para penyelundup akan mendistribusikan barang itu di Riau Daratan seperti Pekan Baru, Bangkinang, Pelalawan dana lain-lain.
Pendistribusian partai besar pakaian bekas dari dumai, menyasar Sumatera Barat, Palembang, Lampung dan Jakarta.
Di Kota Dumai banyak sekali toko yang menjual pakaian seperti baju, celana, jaket, pakaian, boneka dan lain-lain.
BACA JUGA:Dirut PTBA Raih Penghargaan The Best CEO Strategic Orientation di Anugerah BUMN 2023
Banyak juga took yang menjual barang-barang bekas impor selain pakaian, seperti kasus, springbed, meja, kursi, sofa hingga elektronik.
4. Provinsi Sumatera Utara
Impor pakain bekas resmi di Sumatera Utara (Sumut) masuk melalui Pelabuhan Belawan.