Para penyelundup kerap memakai kapal sendiri untuk membeli pakaian bekas skala besar ke Singapura untuk didistribusikan ke seluruh daerah di Indonesia termasuk kawasan Senin, Jakarta.
Para penyelundup memanfaatkan sudut-sudut pulau yang sepi untuk memasukkan barang selundupan.
Selain itu, penyelundup kerap memanfaatkan Sungai di Tanjung Pinang dan Karimun sebagai jalur tikus masuknya pakaian bekas dan barang selundupan lainnya.
2. Wilayah Provinsi Jambi
Provinsi Jambi juga terkenal sebagai wilayah tempat masuknya barang-barang bekas termasuk pakaian di Sumatera.
BACA JUGA:Mei, DPC Gerindra Muara Enim Tempati Sekretariat Baru
BACA JUGA:Pemerintah Kembali Tegaskan Menolak Impor Pakaian Bekas Untuk Lindungi UMKM Tekstil Lokal
Ada 2 Kabupaten di Jambi yang kerap dijadikan sebagai jalur tikus masukkan pakaian bekas dari luar negari.
Pertama adalah Kuala Tungal, Ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Kedua , sejumlah desa di pesisir laut Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). Hanya saja, daerah ini tidak seterkenal Kuala Tungkal dalam perdadagangan pakaian dan barang bekas.
Sesungguhnya, pakaian bekas yang masuk ke Kualatungkal dan beberapa kawasan di Tanjab Timur, sebagian besar bukan diimpor langsung dari luar negeri.
Jika orang bepergian ke Kuala Tungkal, mereka pasti mencaribarang bekas dalam istilah lokal mereka sebut PJ.
BACA JUGA:Sat Narkoba Polres OKUT Bongkar Industri Rumah Ekstasi Beromzet Jutaan Rupiah
Para pedagang di sana, lebih banyak mengambil barang ke Batam, Tanjung Pinang, Pulau Karimun dan pulau-pulau lainnya di Kepri.
Dari era 70-an Tanjung Jabung memang terkenal dengan pintu masuk barang-barang selundupan dari Singapura.