Gara-gara Harga Emas, Sumsel Inflasi 1,09 Persen Y-onY di Oktober Usai 4 Bulan Berturut-turut Deflasi
Kepala BPS Sumatera Selatan Moh Wahyu Yulianto, merilis laporan Provinsi Sumatera Selatan kembali mengalami inflasi di Oktober 2024.-Davidkarnain/radarpalembang.id-
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kembali mengalami inflasi di Oktober 2024.
Sebelumnya, Sumsel mengalami deflasi dalam 4 bulan terakhir secara year on year (y-on-y).
“Terjadi inflasi di Oktober sebesar 1,09 persen, 4 bulan terakhir Sumsel mengalami deflasi,”kata Kepala BPS Sumatra Selatan Moh Wahyu Yulianto, Jumat 1 November 2024.
Kondisi tersebut, sambung dia, untuk di nasional polanya sama mengalami inflasi, beberapa periode sebelumnya (nasional) mengalami deflasi, kini (Oktober) inflasi.
Pada Oktober 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sumatera Selatan sebesar 1,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,87.
“Kita ketahui bahwa pada bulan Oktober 2023 lalu, terjadi kenaikan cukup tinggi terhadap komoditas PDAM.
Sementara pada Oktober tahun ini, sambung dia, pengaruh dari PDAM sudah menurun.
Dia merinci 5 komoditas utama yang menyumbangkan inflasi yoy terbesar meliputi emas perhiasan, daging ayam ras, gula pasir, kopi bubuk, dan sigaret kretek mesin, dengan total andil sebesar 1,06 persen.
BACA JUGA:Sumsel Alami Deflasi di Agustus 2024, BI Sumsel Sebut Terjadi Penurunan Harga 5 Komoditas Utama
Selain itu, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Oktober 2024, juga datang dari bahan bakar rumah tangga, bawang merah, bawang putih, mobil, dan pemeliharaan/service.
“Komoditas pangan memang ada yang turun harganya sebagai imbas turun harga pertamax dan dexlite, tapi dorongan harga emas naik,”ungkap dia.
Sumber: