Bos Distro Jadi Otak Pelaku Pembunuhan, Polisi Lakukan Pengejaran, Begini Penampakan Rumah Mewah Pelaku

Bos Distro Jadi Otak Pelaku Pembunuhan, Polisi Lakukan Pengejaran, Begini Penampakan Rumah Mewah Pelaku

Begini penampakan rumah bos distro yang diduga menjadi otak pelaku pembunuhan terhadap pegawai koperasi bernama Anton, pada 8 Juni 2024 lalu. --sumek.co

BACA JUGA:30 Juni 2024 Jebatan Ampera Bakal Ditutup 1 Jam, Ada Apa?, Ini Akses Alternatif Melintasi Sungai Musi

Sementara itu, begini penampakan rumah otak pelaku pembunuhan tersebut yang sudah dipasang garis polisi, mulai hari ini, Kamis 27 Juni 2024.

Petugas memasang garis polisi di sekeliling pagar rumah yang baru dibangun sekitar 1 tahun lalu itu untuk kepentingan kepolisian.

Rumah otak pelaku AT yang kini kabur bersama istrinya sekaligus pemilik Distro Anti Mahal itu berada di Pasar Tradisional Maskarebet, Jalan Kelengkeng, RT 65, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan AAL, Palembang.

Sejumlah warga sekaligus tetangga pelaku utama ini tak menyangka jika AT saat ini menjadi buruan petugas gabungan.

BACA JUGA:ACC Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Gratis di Palembang, Libatkan 100 Warga Kampung Berseri Astra

Tetangga mengaku kalau rumah mewah berdesain minimalis itu baru dibangun sekitar 1 tahun lalu di sebidang tanah kosong tak jauh dari lokasi Distro miliknya.

"Setahu kami yang punya rumah itu jarang kumpul dengan tetangga, istrinya paling ke pasar belanja. Memang belum memiliki anak, setiap hari setahu kami ada di Distro," ujar warga setempat, seorang ibu-ibu yang enggan disebut namanya.

Kondisi rumah pelaku tampak kosong, namun beberapa minggu sebelum kasus ini terungkap sering didatangi sejumlah orang.

"Entah orang dari koperasi yang nagih atau orang dari kepolisian. Kebanyakan yang datang ke rumah pakai motor dan hampir setiap hari," terang warga lagi.

BACA JUGA:Dinkes Kota Palembang Tegaskan Penting Sampaikan Assessment OMS HIV ke OPD

Istri korban mulai kehilangan kontak Anton pada Sabtu sore, 8 Juni 2024. Dari pengakuan tersangka PK kepada polisi, pada hari itulah mereka menghabisi korban. Polisi masih memburu AT dan AF yang tak lain adalah adik ipar AT.

Adapun motifnya, pelaku utama Antoni merasa jengkel dan sakit hati dengan korban.

Pelaku meminjam uang Rp10 juta dan dirasa bunganya tinggi sehingga belum bisa melunasinya.

“Pelaku utama tidak membayar, tapi dia mau meminjam uang lagi tetapi tidak diberi, sehingga terjadilah keributan dengan korban di sambungan telepon,” terang Harryo di Polrestabes  Palembang, Rabu sore, 26 Juni 2024.

Sumber: