Sebelum Adanya Pesawat Terbang, Ternyata Begini Cara Orang Indonesia Zaman Dulu Naik Haji

Pada zaman dulu sebelum adanya pesawat terbang para jamaah haji Indonesia ke Makkah melibatkan penggunaan transportasi laut dan darat--
Bahan utama perahu besar biasanya adalah kayu, namun bisa juga terbuat dari bahan lain, seperti bambu dengan bagian bawah kapal diperkuat dengan paku atau bahan tahan air.
Perahu besar dapat memiliki berbagai ukuran, tergantung pada kebutuhan dan tujuannya yang akan mempengaruhi kapasitas muatan dan stabilitasnya.
Dimana biasanya ruang penampungan kapal dapat mengangkut penumpang dan kargo yang biasanya terletak di bagian tengah atau belakang kapal.
Peralatan navigasi kapal besar biasanya adalah kemudi, kompas, atau alat navigasi tradisional sesuai dengan teknologi pada masa itu.
BACA JUGA:Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Jemaah Haji 1444 H Sudah Ditransfer Bertahap, Berikut Ketentuannya!
Selain dari layar, perahu besar dapat digerakkan dengan dayung atau dengan mesin sederhana. Dimana Perahu besar ini akan digunakan untuk perjalanan laut antar pulau dan lintas yang biasanya digunakan untuk perdagangan, transportasi penumpang, atau kegiatan lainnya.
- Kapal Penumpang
Pada beberapa periode sejarah, kapal penumpang digunakan untuk mengangkut jamaah haji. Meskipun tidak sebesar kapal penumpang modern, kapal ini dirancang untuk mengangkut orang dan barang dari satu tempat ke tempat lain.
- Kapal Uap
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, dengan kemajuan teknologi kapal uap mulai digunakan dalam perjalanan haji. Kapal uap membawa perubahan besar dalam industri perkapalan dan perjalanan laut pada masa itu.
Perjalanan laut ini merupakan bagian penting dari perjalanan haji yang memakan waktu berbulan-bulan. Kafilah haji akan mengarungi laut dari pelabuhan di Indonesia ke Jazirah Arab, dan dari sana mereka akan melanjutkan perjalanan darat menuju Makkah.
2. Perjalanan Darat
Perjalanan jemaah haji menggunakan jalur darat--
Setelah tiba di pelabuhan Jazirah Arab, para jamaah haji melanjutkan perjalanan ke Makkah dengan menggunakan transportasi darat.
Perjalanan darat ini bisa melibatkan penggunaan unta, kuda, atau kendaraan darat tradisional lainnya.
Sumber: