Presiden Jokowi Dinilai Sulit Netral di Pemilu 2024
![Presiden Jokowi Dinilai Sulit Netral di Pemilu 2024](https://radarpalembang.disway.id/upload/6345d2cd0c6cd38d1be60aa4769ff33a.jpeg)
Peneliti Poshdem Universitas Andalas Feri Amsari dalam diskusi publik bertema Menanti Netralitas Negara dan Mencegah Kecurangan Pemilu 2024 yang digelar di Jakarta, hari ini, Sabtu 18 November 2023.--
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM - Peneliti Poshdem Universitas Andalas, Feri Amsari meragukan akan ada netralitas di pemilihan presiden (Pilres) 2024.
Hal ini terkait dengan majunya putra Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo, Gibran Rakabuming Raka ke pentas demokrasi sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto.
“Presiden ada diksi-diksi tidak netral, seperti cawe-cawe demi kepentingan negara.
Ini mengkhawatirkan untuk penyelenggaraan pilpres 2024,” kata Feri, dalam diskusi politik bertajuk Menanti Netralitas Negara dan Mencegah Kecurangan Pemilu 2024, di Jakarta, hari ini, dikutip dari IDN Times.
BACA JUGA:Pengamat: Pemilih Millenial Belum Sepenuhnya Rasional Dalam Pemilu 2024
“Pilihan diksi ini kan bisa saja diimplementasi dan terinterpretasi ke berbagai hal.
Misalnya, sampai saat ini kita tidak tahu tuh ada selebaran bahwa seluruh polres harus bergerak memasang spanduk dan baliho terhadap capres tertentu,” ucap dia.
1. Tidak akan ada ruang profesional di presiden
Selain itu, Feri juga mengungkapkan bahwa tidak akan ada ruang profesional di Jokowi karena ada Gibran dalam pencalonan presiden dan wapres tahun depan.
“Sulit berharap kepada presiden dengan diksi yang dia pilih dan keterlibatan keluarganya di pilpres 2024,” tutur dia.
Menurutnya, kekecewaan masyarakat terkait adanya politik dinasti itu berkaitan dengan sikap netralitas yang tidak akan terjadi.
“Sebab ada anaknya di sana. Bagaimana mungkin berharap presiden akan netral jika anaknya saja nyapres,” ucap Feri.
BACA JUGA:Safari Politik ke Palembang, Gibran Rakabuming Optimis Menang 1 Putaran di Pilpres 2024
2. Jokowi diminta netral tahun depan
Sumber: