Felicya Angelista Blunder Bikin Video Empaty Untuk Warga Palstina di Gaza, Warganet Serukan Boikot Scarlett
Felicya Angelista Blunder Bikin Video Empaty Untuk Warga Palstina di Gaza, Warganet Serukan Boikot Scarlett--
Meski Felicya menyatakan bahwa dia mendukung perdamaian dan kemanusiaan, namun banyak warganet yang terlajur merasa kecewa dan kehilangan simpati terhadapnya usai menyimak konten video tersebut.
Sebagai bentuk kekecewaan dan marah tersebut, banyak dari publik ramai-ramai menyerukan boikot terhadap produk Scarlett.
BACA JUGA:Nyesek, Rp 1,3 Miliar Uang Toko Raib Diembat Karyawan Hedon dan Gemar Flexing
"Ini bukan peperangan lagi, tapi pembantaian, coba belajar sejarah lagi kak,"
"Yang dimunculin Hamas tiba-tiba serang Israel, jelas banget beliau pro zionis. Bye Scarlett,"
"Fix unfollow, ini genosida!!!",
"Minimal riset dulu Mba, kelihatan banget berat sebelahnya," tulis netizen dalam kolom komentar unggahan tersebut, dilansir viv dari berbagai sumber.
Sebagai bentuk pertanggung jawabanya Felicya Angelista pun menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf terkait video dirinya yang menimbulkan kontroversi di masyarakat.
Menurut Felicya video tersebut dibuat tanpa persiapan yang matang dan telah mengalami proses pengeditan yang kurang tepat sehingga menimbulkan kesimpangsiuran informasi.
"Kesalahan adalah guru terbaik, dan saya telah belajar dari kesalahan yang saya buat," kata Felicya Angelista dalam keterangan resmi, Rabu, 8 November 2023.
BACA JUGA:Haru, Boiyen Anggap Desta dan Vincent Sebagai Kakak, Ngerasa Punya Keluarga Baru
Felicya Angelista lantas mengungkapkan solidaritas kepada rakyat Palestina. Dia menegaskan kembali posisinya yang selaras dengan sikap resmi pemerintah Indonesia.
"Empati saya mendalam, dan posisi saya sangat jelas mendukung kemerdekaan dan hak asasi rakyat Palestina," jelasnya.
Menurut Felicya Angelista kalau sebenarnya dalam video itu ada kata 'genosida', yang krusial untuk menyampaikan keseluruhan pesannya, namun tidak sengaja terhapus selama pengeditan, dan menyisakan kata 'peperangan' yang menyebabkan miskonsepsi yang mendalam.
"Saya sangat menyesali ini, dan mengakui bahwa kami harus lebih cermat," bebernya.
Sumber: