UPDATE! Mulai Besok, Pelajar di Kota Palembang Kembali Belajar Tatap Muka, Masuk Sekolah Pukul 09.00 WIB

Berdasarkan surat edaran pj sekda kota palembang, mulai besok pelajar di kota Palembang bisa kembali belajar tatap muka dengan jam sekolah dimulai pukul 09.00 WIB.--
BACA JUGA:7 Pj Walikota dan Bupati yang Baru Dilantik Jangan Senang Dulu, PR Masih Banyak, Ada Godaan Tahun Politik
Pada rapat itu juga, Dewa meminta instansi terkait untuk proaktif dalam penanganan kabut asap yang saat ini sedang terjadi. Termasuk aktif menjemput bola mencari tau masyarakat yang terkena ISPA (Inspeksi Saluran Pernapasan Akut) akibat dampak kabut asap.
"Saya minta, OPD terkait, Dinas Kebakaran, Dinas Kebakaran, Camat sampai Lurah, selalu waspada dan koordinasi terhadap kondisi saat ini," pungkasnya.
Sebelumnya, masyarakat Sumsel saat ini merasa sangat menderita akibat kekeringan yang melanda. Tidak ada hujan dalam beberapa bulan terakhir.
Banyaknya lahan yang terbakar, telah menimbulkan asap pekat. Tidak ada rasa nyaman saat keluar rumah.
Kotoran dari debu asap bertebaran di sudut rumah. Terdengar batuk bersaut dari anak-anak kecil di lorong kampung.
BACA JUGA:Harga Emas di Palembang Naik Lagi, Cek Harga Dulu Baru Beli, Berapa per Suku?
Derita masyarakat Sumsel kini bukan soal uang. Masyarakat Sumsel, khususnya yang terdampak kabut asap seperti Kota Palembang, sangat rindu udara segar.
Asap merajarela. Masuk ke rumah tanpa permisi, mengepul tapi bukan dari dandang nasi.
Mengutip dari laman resmi bmkg, situasi yang disebabkan fenomena el nino ini, diprediksi tetap akan bertahan hingga akhir 2023.
Berbagai upaya sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Sumsel, untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Bahkan, Gubernur Sumsel Herman Deru menyebut, sudah mengerahkan semua sumber daya dan kekuatan untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
BACA JUGA:Marketing UBD Promosikan Kelas Karyawan Jalur RPL di Muscab IV DPC SKYNAV Palembang
Tapi, asap justru kian parah dalam tiga hari terakhir. Kualitas udara di Kota Palembang, sebagai pusat ibu kota Provinsi Sumsel, diketahui masuk kategori buruk.
Seperti disampaikan plumelabs, disebut buruk karena udara mencapai tingkat polusi tinggi.
Timbul partikulat halus yang merupakan partikel polutan yang dapat terhirup dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer yang dapat masuk paru-paru dan aliran darah.
Hal ini tentu akan mengakibatkan masalah kesehatan serius. Jauh hari, sebenarnya Gubernur Sumsel Herman Deru sudah melakukan langkah taktis, sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
BACA JUGA:Masuki Tahun ke-5, Gojek Perluas Edukasi Anti Kekerasan Seksual Bagi Mitra di Kota Palembang
Berbagai sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat dilakukan, langkah ini melimbatkan lini sektor, mulai dari kepolisian, TNI, hingga tokoh masyarakat.
Namun, kenyataannya kebakaran hutan dan lahan masih saja terjadi, baik itu yang disebabkan kesengajaan, maupun faktor alam.
Saat berbagai usaha sudah dilakukan, kini saatnya meminta kepada Allah, Tuhan Sang Pencipta untuk menurunkan hujan.
Hujan adalah cara utama untuk menurunkan angka titik api, di tengah biaya teknologi pemadaman api yang mahal.
Lantunan doa dan zikir dipanjatkan. Ribuan jemaah melaksanakan Shalat Istisqo, yakni shalat minta hujan.
BACA JUGA:Dipastikan Tak Layak Huni, Rumah Sri Widayani Dibedah, Usai Kunjungan DPRD Palembang dan Baznaz
Halaman Griya Agung Palembang yang merupakan rumah dinas Gubernur Sumsel, dipenuhi berbagai kalangan masyarakat, mulai dari pelajar, pegawai, anggota Polri, aparat TNI, hingga masyarakat umum.
Sabtu 30 September 2023, adalah hari masyarakat Sumsel di Kota Palembang bersama-sama memanjatkan doa untuk minta hujan.
Ustaz KH Tarmizi Muhaimin memimpin doa dan zikir, dilanjukan Ustaz KH Solihin Hasibuan yang menjadi khotib sekaligus imam Shalat Istisqo.
Jemaah pun banyak yang meneteskan air mata, saat mendengar lantunan doa.
BACA JUGA:Pekan Raya Pegadaian, Wong Palembang Serbu PTC Mall, Banyak Hadiah
“Tidak ada tempat kami meminta selain kepadaMu ya Allah.”
Gubernur mengatakan, ini adalah salah satu bentuk ikhtiar dengan memohon kepada Allah Swt.
“Kita sangat cinta dengan Provinsi Sumsel. Ini adalah bukti kecintaan itu. Semoga doa yang kita panjatkan diijabah Allah Swt,” ujarnya yang terlihat tegar menghadapi kondisi asap saat ini.
Melaksanakan Shalat Istisqo ditengah kepungan asap, menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk meningkatkan rasa sabar.
BACA JUGA:Mitsubishi XFORCE Hadir di Palembang, SUV Compact Ini Mulai Dikirim November Mendatang
Sebab, ujian tidak hanya datang dari asap yan melanda, tapi juga ada ancaman kekeringan dan kesehatan.
Deru bahkan secara blak-blakan menyebut, kondisi udara di beberapa daerah di Sumsel sedang tidak baik-baik saja.
Sumber: