Warga Bayung Lencir Keluhkan Dampak Lalulintas Batubara

Warga Bayung Lencir Keluhkan Dampak Lalulintas Batubara

Warga dari sejumlah desa yang berada di kecamatan Bayung Lencir, Musi Banyuasin meneluhkan dampak dari lalulintas batubara--

BAYUNG LENCIR, RADARPALEMBANG.COM - Warga dari sejumlah desa yang berada di kecamatan BAYUNG LENCIR, Musi Banyuasin meneluhkan dampak dari lalulintas batubara.

Diketahui jalan Batubara atau Hauling yang dikelola oleh PT Musi Mitra Jaya (PT MMJ) selama beberapa tahun terakhir telah memberikan dampak serius bagi masyarakat.

Jalan Batubara yang membentang sepanjang ratusan kilometer ini sudah beroperasi sejak tahun 2017, dan bukan hanya melayani perusahaan batubara di Kabupaten Musi Banyuasin, tetapi juga di Kabupaten Musi Rawas Utara.

Salah satu perusahaan batubara yang menggunakan jalan ini adalah PT Gorby Putra Utama (PT GPU).

BACA JUGA:Warga Pulai Gading MUBA Keluhkan Debu dari Dermaga Batubara PT SBL

Namun, dampak dari operasi jalan batubara ini mulai terasa oleh masyarakat di beberapa desa sekitar beberapa tahun belakangan.

Dewi, seorang warga Dusun Berau Mati, Desa Telang, Kecamatan Bayung Lencir, merasakan dampak buruk ini secara langsung.

Dia dan keluarganya tinggal di pinggir jalan batubara ini, dan mereka hanya mendapatkan debu dan penyakit sebagai hasilnya.

Sedangkan PT MMJ, selaku pengelola jalan batubara ini, tidak memberikan bantuan apapun kepada mereka.

BACA JUGA:Bantah Tuduhan LSM, BAHARI Pastikan PT GPU Memiliki Izin Amdal

"Sudah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun kami menghirup debu batubara ini. Mobil batubara ini melintas 24 jam, dari pagi sampai malam,"ungkap Dewi, Kamis 5 Oktober 2023.

Dewi juga meminta minimal penyiraman rutin jalan batubara untuk mengatasi masalah debu yang meresahkan masyarakat. Dia sangat prihatin dengan kondisi masyarakat setempat yang terkena dampaknya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jika kemarau terus berlangsung dalam beberapa bulan ke depan, bisa mengancam nyawa masyarakat."Kalau Kemarau Terus Masyarakat Bisa Mati,"ujarnya.

Sementara itu Kepala Desa Telang Aediy, melalui Sekdes Sukarno, mengonfirmasi bahwa masyarakat dan perkebunan warga di beberapa dusun terdampak akibat debu jalan batubara ini.

Sumber: