Awas! Dehidrasi Menghantui Musim Kemaru, Wajib Tau Gejala dan Cara Mengatasinya
Berikut adalah gejala Dehidrasi yang perlu diwaspadi saat musim kemarau dan cara mengatasinya --
BACA JUGA:Minyak Lintah Papua Beresiko Sebabkan Gangguan Ginjal dan Hati, Kategori Obat Tradisional Ilegal?
Sementara untuk penanganan pada bayi atau anak-anak yang dehidrasi lakukan dengan memberikan lebih banyak cairan.
Untuk bayi yang terkena diare, berikan ASI lebih sering dari biasanya. Pemberian oralit bisa dilakukan di samping memperbanyak asupan ASI, tetapi ini hanya boleh dilakukan untuk bayi berusia 6 bulan ke atas.
Selain itu Oralit juga bisa dikonsumsi oleh orang dewasa yang mengalami dehidrasi. Oralit terdiri dari air, glukosa, natrium, dan kalium.
Kombinasi tersebut dapat mempercepat penyerapan cairan di usus, sehingga cairan tubuh dapat kembali dengan cepat.
Sementara untuk gejala yang sudah sangat berat maka pemberian Infus di rumah sakit adalah cara paling efektif untuk meredakan dehidrasi dengan cepat.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga agar tubuh tidak mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan seperti,
1. Minum setidaknya 8 gelas setiap harinya, terutama bila mengalami muntah, diare, atau keringat berlebihan terlebih seperti disaat musim kemarau seperti sekarang.
2. Mencegah diare dengan rajin mencuci tangan dengan rutin sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, setelah memegang hewan peliharaan, dan setelah menggunakan toilet.
3. Konsumsi buah dan sayuran yang banyak mengandung air.
Itulah tadi beberpa gejala dehidrasi yang perlu diwaspadai dan cara untuk mengatasinya.
Sumber: