Makna Sembahyang Leluhur Bagi Masyarakat Tionghoa dan Perkembangannya di Masa Kini

Sembahyang sebagai penghormatan terhadap leluhur ternyata memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Tionghoa--
Tepatnya mereka mengetahui semua tentang sembahyang leluhur dari orang tua mereka. Hal itu karena memang mereka sudah tidak lagi tinggal di tiongkok.
BACA JUGA:Apa Itu Sembahyang Tebu (Pai Ti Kong )? Salah Satu Tradisi Suku Hokkian
Selain itu penutupan sekolah-sekolah Tionghoa di zaman Orde Baru juga turut membuat generasi saat ini kurang mendapatkan pengetahuan mengenai tradisi dan kebudayaan Tionghoa.
Di zaman Orde Baru, etnis Tionghoa harus berasimilasi secara total membaur menjadi warga pribumi, seperti diwajibkan mengubah nama aksara Chinanya menjadi nama yang telah di Indonesiakan.
Bukan hanya itu, perayaan keagamaan dan adat istiadat, seperti Tahun Baru Imlek, Perayaan Kue Bulan dan Cap Go Meh, apabila diselenggarakan secara umum, tidak boleh mencolok.
Jadi pada intinya dari pengetahuan yang mereka miliki dalam melakukan sembahyang leluhur tidak ada aturan yang ketat.
BACA JUGA:CATAT, Jadwal Sembahyang Besar Dewa-Dewi Tahun 2024
Umumnya yang disiapkan hanyalah barang-barang persembahan. Setelah itu anggota keluarga mulai memasang dan menyalakan lilin, membakar dupa/hio, bersoja dan membakar uang kertas.
Namun seiring perkembangan zaman yang semakin modern juga turut membuat generasi muda berfikir praktis, jadi tradisi yang sifatnya dianggap terlalu berlebihan dan merepotkan, maka sebaiknya tidak dilakukan dengan intensitas yang berlebihan.
Sumber: