Apa Itu Sembahyang Tebu (Pai Ti Kong )? Salah Satu Tradisi Suku Hokkian

Apa Itu Sembahyang Tebu (Pai Ti Kong )? Salah Satu Tradisi Suku Hokkian

Sembahyang Tebu merupakan salah satu tradisi masyarakat Tionghoa dari suku Hokkian yang rutin dilakukan setiap tanggal 9 bulan 1 penanggalan lunar--

PALEMBANG, RADARPALEMBANG.CO - Mungkin anda pernah mendengar mengenai sembahyang tebu atau masyarakat Tionghoa mebutnya sembahyang Pai Ti Kong (Tuhan yang Maha Esa).

Sembahyang Tebu ini merupakan salah satu tradisi masyarakat Tionghoa dari suku Hokkian khusunya umat Tridharma (Buddha, Taoisme, dan Khong Hu Cu), yang rutin dilakukan setiap tanggal 9 bulan 1 penanggalan lunar. 

Lalau apa dan bagaimana sejarah berawalnya tradisi sembahyang Tebu ini, Simak obrolan kami bersama dengan ketua Walubi Sumsel Tjik Harun SE SH MH  berikut ini.

Tjik Harun menjelaskan  ritual Pai Thi Kong atau sembahyang Tebu baru diselenggarakan pada dinasti Qing (1644-1911). Sedangkan Suku Hokkian sendiri adalah suku terakhir yang paling setia pada zaman dinasti Ming (1368-1644).

BACA JUGA:Catat Berikut Jadwal Sembahyang Hari Raya Tionghoa Tahun 2023

Saat pasukan Qing (suku Man Zhu) menyerang tempat tinggal suku Hokkian, pasukan Qing mendapat perlawanan gigih dari rakyat suku Hokkian. Namun akhirnya pasukan Qing berhasil mengakhiri perlawanan suku Hokkian tersebut.

Akibat dari peperangan yang terjadi, banyak rakyat dari suku Hokkian yang bersembunyi di perkebunan tebu. tepatnya dalam rumpun tebu itulah mereka bersembunyi sepanjang hari.

“Setelah perang selesai, pada pagi hari ke 9 kalender bulan, warga yang selamat keluar dari persembunyian dan kembali ke rumah masing-masing,” ujar Harun. 

Lebih lanjut Harun bercerita, sebagai ucapan sukur kepada Thi Kong karena telah selamat dan berakhirnya peperangan maka rakyat mengadakan upacara sembahyang Pai Thi Kong pada tanggal 9 bulan 1 Imlek.

BACA JUGA:Puncak Perayaan Imlek, Vihara Dharmakirti Gelar Sembahyang Xiao Zai Fa Hui

"Pada  sebagian besar orang Hokkian tanggal ini acap kali dirayakan pula sebagai Tahun Baru-nya orang Hok Kian,” kata Harun.

Tradisi sembahyang Pai Thi Kong atau sembahyang Tebu telah dilakukan secara turun temurun hingga sampai saat ini oleh masyarakat Tionghoa khususnya suku Hokkian.

“Upacara sembahyang Pai Thi Kong ini dilakukan hampir semua kalangan, dari orang kaya hingga warga biasa, seperti petani, nelayan, pedagang dan lain,” katanya.

Sementara di tempat asalnya Tiongkok tradisi ini masih diselenggarakan di provinsi Fujian dan Taiwan. Dan bukan hanya di Indonesia tradisi ini juga diadakan oleh keturunan orang Tionghoa di negara lain.

Sumber: