Dongkrak Survei, Anies Disarankan Ganti Gaya Kampanye
Direktur eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) Arianto-dok pribadi-
PALEMBANG, RADARPALEMBANG.COM -Tiga kandidat kuat masih bertenger di papan atas berdasarkan temuan lembaga survei yang kredibel, masih ditempati Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Padahal pilpres menyisakan waktu sekitar tujuh bulan lagi.
Khusus untuk Anies Baswedan, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta ini masih belum bisa mengeser posisi Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
BACA JUGA:Survei Indikator Politik Indonesia: Prabowo Unggul Dari Kandidat Lain
Cara sosialisasi Anies Baswedan selama ini yang banyak menjual konsep intelektual, terlihat belum banyak mendongkrak elektabilitasnya. Bukan tidak mungkin, apabila tidak melakukan perubahan gerakan sosialisasi ke masyarakat, jagoan partai Nasdem, Demokrat, dan PKS ini, tidak akan masuk dalam putaran kedua para pilpres mendatang.
“Anies Baswedan harus mengubah pola gerakan sosialisasi ke masyarakat. Anies Baswedan harus turun ke pasar menyapa pedagang, masyarakat yang sedang berbelanja," ujar Direktur eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) Arianto, Senin, 5 Juni 2023.
BACA JUGA:Peringati Hari Lahir Pancasila, PDIP Sumsel Serukan Kebhenikaan Tidak Bisa Ditawar
Lalu, tambah Arianto, menemui para nelayan, petani yang sedang panen, orang-orang yang bekerja di gorong-gorong dan lain sebagainya.
Bukan hanya profile yang menampilkan intelektual, gagasan yang cemerlang, cucu dari pahlawan jago bahasa Inggris dan lulusan sekolah tinggi di luar negeri.
Menurut Arianto, masyarakat yang peduli dengan ini dari survei hanya sebesar 13 persen sampai 15 persen. Jadi yang dibayangkan oleh pemilih Indonesia itu tidak begitu tinggi-tinggi benar pada bakal calon presiden.
Masyarakat Indonesia sangat dominan menentukan pilihan capres yang bisa dijangkau dengan pikirannya yang pendek, dan sesuai dengan memornya dan aplikasi dirinya.
BACA JUGA:Keras dan Sengit, Pendatang Bakal Ancam Petahana
Sumber: