Peringati Hari Lahir Pancasila, PDIP Sumsel Serukan Kebhenikaan Tidak Bisa Ditawar

Peringati Hari Lahir Pancasila, PDIP Sumsel Serukan Kebhenikaan Tidak Bisa Ditawar

Memperingati hari lahirnya Pancasila yang jatuh pada setiap 1 Juni, DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), DPC PDI Perjuangan Kota Palembang, serta organisasi sayap partai menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Gedun-zarkasi/radarpalembang-

PALEMBANG,RADARPALEMBANG.COMPDIP Sumsel menyerukan salah satu pilar berbangsa yakni Bhineka Tunggal Ika, tetap harus dijaga.

Memperingati hari lahirnya Pancasila yang jatuh pada setiap 1 Juni,  DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), DPC PDI Perjuangan Kota Palembang, serta organisasi sayap partai menggelar upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung DPRD Provinsi Sumsel, Kamis, 1 Juni 2023.

Bertindak sebagai inspektur upacara Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel HM Giri Ramanda N Kiemas.

Menurut HM Giri Ramanda N Kiemas, DPD PDI Perjuangan Sumsel seluruh DPC PDI Perjuangan Seluruh Sumsel  dan DPD PDI Perjuangan di provinsi lain  melaksanakan upacara hari lahirnya Pancasila tanggal 1 Juni.

BACA JUGA:Bidik Kemenangan Ketiga, Ini Pesan Ganjar kepada Kader PDIP di Sumsel

 

“Tanggal 1 Juni sudah ditetapkan sebagai hari nasional dan hari libur, karenanya kita melaksanakan memperingati  lahirnya Pancasila, agar kader-kader PDI Perjuangan memahami  yang menjadi dasar perjuangan  PDI Perjuangan, karena ideologi PDI Perjuangan adalah  Pancasila yang lahir 1 Juni, makanya hari ini kita memperingati acara ini,” kata Giri usai upacara.

Selain itu, menurut Wakil Ketua DPRD Sumsel ini, momen ini mengingatkan kembali bangsa ini dan  Presiden Soekarno sebagai salah satu pemimpin bangsa saat itu, mengutarakan pokok-pokok pikiran mengenai dasar negara Indonesia.

Kepada generasi muda, Giri berpesan mulai mempelajari sejarah bangsa Indonesia dan mempelajari lahirnya Pancasila 1 Juni.

BACA JUGA:Cantik, ini Sosok Pinka Hapsari Putri Puan Maharani Nyaleg PDIP

 

“Agar mereka tahu,  mendirikan bangsa ini bukan kita hanya mendirikan, tapi melalui kesepakatan bersama oleh para pemimpin bangsa,” tegas Giri.
Selain itu, tambah dia,  ada dari perwakilan dari daerah-daerah  untuk berpikir bersama memikirkan dasar negara yang kemudian menyusun suatu negara untuk diusung bersama-sama.

“Makanya salah satu  pilar berbangsa kita adalah Bhineka Tunggal Ika,  berbeda-beda tapi tetap satu karena memang kita terdiri dari berbagai etnis, budaya, agama dan bersatu dalam satu forum untuk membentuk satu negara berdaulat bernama Indonesia,” seru Giri. (*)

Sumber: