AMANAH YANG KELAK AKAN DIPERTANGGUNGJAWABKAN

AMANAH YANG KELAK AKAN DIPERTANGGUNGJAWABKAN

Ustadz Zakiudin, Kepala SDIT Alfurqon--

Oleh: Ustadz Zakiudin, Kepala SDIT Alfurqon

Pembaca budiman Rahimakumullah

Kita selaku orangtua terkadang diuji oleh Allah SWT dengan tingkah laku anak-anak kita.

Apalagi dimasa digitalisasi seperti sekarang ini, terkadang menjadi tantangan yang berat bagi orangtua, dan tidak jarang kata kasar atau celaan yang keluar dari lisan dalam rangka mentertibkan prilaku anak agar sesuai dengan keinginan orangtua.

Oleh karena itu, kita selaku orang tua harus bijak dan cerdas dalam mengantisipasi pengaruh tekhnologi yang semakin tak terkendali dengan memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak kita. Allah SWT berfirman dalam QS At Tahrim ayat 6:

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka. Dalam ayat di atas, Allah SWT memerintahkan kita untuk menjaga diri kita dan keluarga kita dari siksa api neraka.

Anak yang Allah titipkan kepada kita, kelak akan dimintakan pertanggung jawabannya. Oleh karena itu, dalam ajaran agama Islam kita sudah diberikan pedoman-pedoman dalam pengajaran sesuai fase dalam pendidikan yaitu :

Proses Awal adalah proses mencari pasangan, karena pendidikan di dalam keluarga diawali dengan memilih pasangan hidup. Bahtera rumah tangga akan menjadi harmonis jika kedua pasangan bisa memahami sesama dan bisa melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai pasangan.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqoroh ayat 221:

221. dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.

Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman.

Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya.

Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.

Hadist Nabi Muhammad SAW :

Sumber: