Kondisi Korban Banjir Bandang Lahat Masih Trauma, Bergetar Saat Dengar Hujan Turun,Puluhan Hektare Sawah Rusak
Kondisi lokasi dan korban banjir bandang lahat yang menyisakan trauma. -parman/radar palembang.-
LAHAT, RADARPALEMBANG.COM -Banjir Bandang yang menimpa Kabupaten Lahat beberapa hari lalu menyisakan goresan dan kenangan mendalam bagi para korban.
Hebatnya bencana banjir bandang itu, membuat sampai saat ini para korban masih trauma. Para korban bergetar saat mendengar turun hujan.
Kerugian yang diakibatkan oleh banjir bandang itu cukup besar. Pemukiman dan tempat tinggal yang luluh lantak. Areal persawahan dan Perkebunan serta Peternakan yang selama ini menopang kehidupan masyarakat juga ikut rusak.
BACA JUGA:Warga Keban Agung Terseret Arus Banjir Bandang Lahat Ditemukan di Merapi Barat, Puluhan KM dari TKP
Apalagi saat ini hujan masih terus turun sehingga membuat Trauma para korban Banjir seketika bangkit menghantui.
Asmuni (55) korban Banjir Bandang desa Gunung Kembang mengatakan, mendengar gemuruh hujan membuatnya bergetar karena masih trauma akan datang nya banjir bandang susulan.
Saat ini, sisa lumpur yang menggenangi tempat tinggal masih menjadi pekerjaan sehingga mengharap kan adanya bantuan dari berbagai pihak untuk melakukan evakuasi agar kembali bangkit.
"Alhamdulilah Pemkab Lahat DNA Forkopimda serta para Dermawan sangat peduli dan perhatian kepada kami. Terus terang mendengar turun hujan kami sangat takut jika hal serupa kembali terjadi,"ujarnya.
Senada Kades Rindu atau Ruismanto menuturkan, Debit air sungai Lematang yang deras berdampak buruk terhadap pemukiman penduduk karena material Longsor menutupi akses jalan sehingga menjadi kendala untuk beraktivitas.
BACA JUGA:Banjir Bandang Lahat, Rumah Zakat Turunkan Relawan
Tercatat saluran air dusun 1, Desa Rindu Hati, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat jebol. Bendungan sepanjang 7 meter rusak dan 70 meter tertutup material tanah longsor.
"Saat ini sudah banyak bantuan berdatangan mulai dari Pemkab Lahat, TNI dan Polri serta masyarakat yang bahu membahu gotong royong membersihkan lumpur yang menutupi jalan dan saluran Irigasi agar dapat berfungsi,"imbuhnya.
Sumber: