Pemerintah Pastikan Pada 2023 Transformasi Ekonomi Berlanjut, Airlangga Sebut 2 Indikator Ekonomi Impresif

Pemerintah Pastikan Pada 2023 Transformasi Ekonomi Berlanjut, Airlangga Sebut 2 Indikator Ekonomi Impresif

Menko Airlangga Hartarto saat menjadi pembicara di B-Universe Economic Outlook 2023 pada Selasa, 14 Februari 2023. Dia memastikan, Transformasi Ekonomi Berlanjut.--

JAKARTA, RADARPALEMBANG.COM – Pemerintah memastikan pada tahun 2023 transformasi ekonomi akan terus berlanjut  meskipun dunia dalam kegegelapan akibat ketidakpastian dan tantangan global

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto, sikap dan keyakinan pemerintah transformasi ekonomi akan terus berlanjut pada tahun 2023 berdasarkan capaian perbaikan ekonomi pada tahun 2022. 

BACA JUGA:Astra Motor Sumsel Resmikan Pos AHASS TEFA di SMA Utama Bakti Palembang

Airlangga memaparkan, setidak ada 2 indikator yang akan membuat transformasi ekonomi berlanjut. Indikator itu adalah, faktor internal  dan faktor  eksternal. 

‘’Kedua indikator itu  menunjukkan dan memberikan gambaran kepada kita tentang ketahanan ekonomi Indonesia yang impresif. Kedua indikator menjadi modal menghadapi tekanan ekonomi global ke depan,’’ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, mengutip dari laman ekon.go.id

Arilangga menjelaskan, pada tahun 2022, ekonomi Indonesia mampu tumbuh secara impresif sebesar 5,31 persen.  Angka itu, merupakan tingkat pertumbuhan tertinggi selama 10 tahun terakhir. 

BACA JUGA:Airlangga Pamer Ekonomi Indonesia di G20 , Cadangan Devisa Oke Ekspor Kinclong

Dari indikator internal, ekonomi Indonesia bisa tumbuh secara impresif.  Sektor riil menunjukkan Indek Kepercayaan Konsumen (IHK) angkanya berada pada level 123,0. Ini menunjukkan IHK bergerak ke level otimistis. 

Begitu juga dengan  indeks PMI Manufaktur yang angkanya sebesar 51,3 menunjukkan level yang ekspansif.

Menurut Airlangga, bila dilihat dari indikator ekstrernal, angka-angkanya menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia sangat impresif. Ini terlihat dari Cadangan Devisa negara sebesar USD 139,4 miliar pada Januari 2023.

BACA JUGA:Minyak Sawit Solusi Pangan Global, Airlangga Pada Sidang Tingkat Menteri CPOPC

Menko AIrlangga pun menjelaskan, cara pemerintah dalam meningkatkan cadangan devisa negara. Menurutnya, devisa negara dari hasil ekspor ditahan selama 3 bulan ada di Indonesia sebesar 30 persen. 

Dengan kebijakan seperti itu, maka negara mampu  me-reserved dalam satu sebesar 40 sampai 50 milliar (USD).  ‘’Ini adalah sebuah hal yang luar biasa,’’tegas Airlangga saat menjadi pembicara di acara B-Universe Economic Outlook 2023 pada Selasa, 14 Februari 2023 di Jakarta. 

Airlanga menjelaskan, agar transformasi ekonomi terus berlanjut maka pada tahun 2023, pemerintah menyiapkan sejumlah stimulus.  Saat ini, pihaknya bersama-sama Bank Indonesia, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan Menteri Keuangan sedang menyiapkan stimulus itu.  

Sumber: