Penjelasan Anies Baswedan Soal Perjanjian Politik Sama Prabowo dan Utang Rp50 Miliar, Konteksnya Pilpres 2019

Penjelasan Anies Baswedan Soal Perjanjian Politik Sama Prabowo dan Utang Rp50 Miliar, Konteksnya Pilpres 2019

Anies Baswedan saat memberikan penjelasan terkait perjanjian politik dengan Prabowo dan utang logistik Pilkada DKI sebesar Rp50 miliar kepada Sandi. --youtube/merry riana

BACA JUGA:Soal Koalisi Perubahan, Fauzi Amro: Insya Allah PKS Deklarasi Dukung Anies Baswedan

Bagaimana dengan perjanjian utang yang Rp50 miliar itu? Sudirman sebagai tim pemenangan pada waktu itu, mengaku ikut mendorong adanya pinjaman Rp 50 miliar itu. 

Kondisi waktu, lanjut Sudirman begitu pasangan Cagub-Cawagub terbentuk, lapangan mulai bergerak sementara tim pemenangan tidak punya uang. 

‘’Memang tidak punya uang waktu itu. Pak Anies juga tidak punya uang. Saya sebagai tim yang membantu pemenangan juga tidak bisa menyumbang uang karena bukan dari latar belakang pengusaha,’’ujarnya. 

BACA JUGA:Pra Konsolidasi PDI-Perjuangan, 10.000 Kader Ramaikan Senam Sicita, Tumplek Blek di BKB Palembang

Melihat kondisi itu, agar upaya pemenangan bisa jalan yang tim berusaha meminjam kepada pengusaha. Waktu itu yang paling dekat adalah Sandi yang juga sebagai Cawagub. 

Sudirma mencarita, kendati waktu itu beban biaya logistik pemenangan Pilkada sudah dibagi antar yang harus ditanggung Cagub dan Cawagub. 

Hanya saja, Anies Baswedan  tidak bisa memenuhi karena memang dia tidak punya uang. ‘’Akhirnya ditandatanganilah surat utang itu,’’ujarnya. 

BACA JUGA:Srikandi Ganjar Sumsel Gelar Pelatihan Kecantikan Bersama Tasya Gallery

Dalam proses perjanjian surat utang itu, dengan sadar disusunlah beberapa klausul perjanjian. Salah satu klausul perjanjian itu adalah, Anies akan membayar utang logistik Pilkada DKI Jakarta itu jika kalah dalam kontestasi Pilgub. Akan tetapi bila menang dalam Pilgub maka Anies tidak berkewajiban membayar utang  itu. 

‘’Saya ikut mencarter perjanjian itu. Maka setelah Pilkada selesai dan menang saya menemui Pak Sandi dan menanyakan soal utang itu, apakah harus ada stamen atau bagaimana. Pak sandi waktu itu menjawab ya sudah lah. Artinya Pak Sandi sendiri sudah menganggap tidak ada lagi utang piutang,’’ujar Sudirman. (yurdi yasri)

Sumber: