Penjelasan Anies Baswedan Soal Perjanjian Politik Sama Prabowo dan Utang Rp50 Miliar, Konteksnya Pilpres 2019

Penjelasan Anies Baswedan Soal Perjanjian Politik Sama Prabowo dan Utang Rp50 Miliar, Konteksnya Pilpres 2019

Anies Baswedan saat memberikan penjelasan terkait perjanjian politik dengan Prabowo dan utang logistik Pilkada DKI sebesar Rp50 miliar kepada Sandi. --youtube/merry riana

‘’Biasanya, para donatur politik meminta pengembalian utang jika figur yang mereka dukung dalam kontestasi menang. Ini kenapa bapak menang dalam kontestasi tapi justru utangnya dianggap lunas,’’timpal Merry Riana atas penjelasan Anies. 

Anies pun menjelaskan, kesanggupannya membayar utang Rp50 miliar itu jika kalah dalam kontestasi Pilkada dengan alasan, dia bisa bekerja mencari uang untuk membayar utang itu. 

BACA JUGA: Sikap DPP PKS Terhadap Koalisi Perubahan dan Pencapresan Anies Baswedan, Deklarasi Akhir Februari 2023

Sebaliknya, jika terpilih dan kontestasi tentu dia tidak akan bisa bekerja untuk mencari uang mengembalikan utang yang digunakan untuk logistis Pilgub DKI Jakarta itu. 

‘’Setelah terpilih dan dilantik sebagai Gubernur, artinya saya akan fokus bekerja  menjalankan program-program pemerintah, membangun Jakarta. Artinya ini tidak memungkinkan saya bekerja di tempat lain, mencari uang untuk mengembalikan utang logistik kontenstasi politik,’’jelasnya. 

Penjelasan Surdirman Said Tentang Janji Politi Anies 

Penjelasan Anies Baswedan di Chanel Youtube Merry Riana  didukung oleh penjelasan Sudirman Said dalam Chanel Youtube Karni Ilyas Club, yang tayang pada Jumat, 10 Februari 2023.  

BACA JUGA: Reshuffle Kabinet, Jokowi Depak 3 Menteri Nasdem Menguat, Koalisi Perubahan Makin Kokoh, Jalan Anies Lempang

Pada menit ke 34, Sudirman Said menjelaskan soal perjanjian politik dan perjanjian utang Anies senilai Rp50 miliar. 

‘’Saya punya kapasitas dan legasi untuk menjelaskan ini karena dalam Pilgub DKI Jakarta saya adalah tim pemenangan Anies Baswedan,’’ujar Sudirman. 

Sudirman mengaku tidak merasa ada sebuah perjanjian politik antar Anies dan Prabowo.  Menjelang Pipres 2019, Sudirman diminta Prabowo membujuk Anies Baswedan untuk menjadi Cawapres. 

BACA JUGA:Dilema, Sikap NasDem Menjelang Reshuffle Kabinet 2023, Tetap di Pemerintahan atau Batalkan Pencapresan Anies

‘’Menjelang Pilpres 2019, kan ada upaya dari beberapa parpol untuk membentuk poros ketiga selain, Jokowi dan Prabowo. Kelompok yang mau membentuk poros baru ini, menggadang-gadang Anies sebagai Capres,’’ujarnya. 

Akan tetapi lanjut Sudirman, Anies Baswedan menolak pinangan itu. Penolakan itu dia sampaikan baik kepada  Prabowo maupun kepada kelompok partai yang mau membentuk poros ketiga di Pilpres 2019.

‘’Jawaban Anies sama. Saya mau menuntaskan tugas di Jakarta untuk lima tahun ke depan. Saya tidak ingin berkhianat kepada Pak Prabowo dalam arti menjadi penghalang bagi Pak Probowo.  Itu konteksnya Pilpres 2019. Tidak mungkin perjanjian politik itu berlaku seumur-umur atau sepanjang masa,’’imbuh Sudirman. 

Sumber: