Tidak ada jubah, gamis, atau pakaian syekh pada umumnya. Ia sangat Indonesia. Bahkan sering kali ada bendera Merah Putih di acara Kautsaran itu. Doktrin cinta negara, cinta NKRI jadi motto mereka.
Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat dan pimpinan Ponpes Shiddiqiyyah Ploso Jombang KH Muhammad Mukhtar Mukti saat akan menangkap anak sang kiai yang jadi tersangka kasus pancabulan santriwati, Moch Subchi Azal Tsani alias Mas Bechi (42)--
Di mata pengikutnya, ia bukan sekadar kiai. Ia pemimpin tertinggi Tarekat Shiddiqiyyah. Nama jabatan tertinggi di aliran seperti itu disebut Mursyid.
Semula aliran Shiddiqiyyah ini tidak diakui sebagai tarekat yang standar. Tapi dalam Kongres JATMI tahun 2009, Shiddiqiyyah diakui sebagai salah satu dari 40 tarekat yang mu'tabaroh (standar).
JATMI singkatan dari Jamiyah Ahli Tarekat Mu'tabaroh Indonesia. Organisasi tarekat.
Salah satu syarat untuk diakui mu'tabaroh adalah: sanadnya jelas, tidak terputus, nyambung sampai Nabi Muhammad.
Saya pun mencari tahu: lewat jalur mana Shiddiqiyyah ini untuk sampai ke Nabi Muhammad. Tidak ketemu. Konon lewat Syekh Jamali Banten. Mungkin ada pembaca Disway yang tahu di sebelah mana Syekh Jamali di tanah Banten.
Yang saya temukan adalah satu naskah panjang. Yakni skripsi mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya, jurusan sejarah Islam. Nama mahasiswi itu Nia Susanti. NIM: A0.22.12.013.