Makna dan Filosofi Rumah Limas Palembang yang Fotonya ada di Uang Rp 10.000 Tahun 2005

Makna dan filosofi dari Rumah Limas yang merupakan rumah adat khas Palembang yang fotonya terdapat pada uang pecahan Rp 10.000 tahun emisi 2005-2016--
Sedangkan bagian kerangka rumah, digunakan kayu seru. Kayu ini cukup langka dan sengaja tidak digunakan untuk bagian bawah rumah karena dalam kebudayaan masyarakat, kayu seru dilarang untuk diinjak dan dilangkahi.
BACA JUGA:4 Variasi dan Makna Tulisan di Kue Bulan yang Jarang Orang Tau, tenyata Sangat Penting
BACA JUGA:Mengenal Prosesi Pernikahan Adat Lampung dan Maknanya yang Penuh Etnik
Khusus dinding, lantai, jendela, dan pintu menggunakan kayu tembesu, yang mempunyai keunggulan dari segi ekologi dan ekonomi.
Kentalnya budaya Sumatera Selatan bisa terlihat dari seni ukiran dan ornamen pintu, dinding, maupun atap Rumah Limas yang menggambarkan nilai-nilai kebudayaan setempat.
Fakta menarik lainnya, Rumah Limas dibangun menghadap ke arah timur dan barat. Bagian yang mengedangkan yang menghadap ke timur disebut dengan matoari mati yang berarti matahari terbenam atau melambangkan akhir dari kehidupan.
Bentuk Rumah Limas
Rumah Limas memiliki bentuk atap yang agak curam. Atap yang curam ini terdapat di seluruh bagiannya. Pembangunan Rumah Limas dibangun di atas tiang-tiang atau berbentuk rumah panggung.
Ada beberapa alasan kenapa dibangun berbentuk rumah panggung.
Sejak zaman dahulu daerah Indonesia dipenuhi rawa sehingga rumah perlu dibangun menggunakan tiang-tiang di bawahnya agar terhindar dari binatang buas, agar terhindar dari perampok, dan agar terhindar dari banjir.
Pembagian Ruang di Rumah Limas
Di dalam Rumah Limas Palembang terdapat beberapa ruangan, antara lain :
1. Ruang Paggar Tenggalung
Terdapat di bagian muka sebelah kiri dan kanan rumah. Tenggalung diambil dari perkataan tinggali yang berarti lihat.
Dengan demikian maka paggar tenggalung tersebut berarti tanda batas melihat. Ruangan paggar tenggalung biasa digunakan sebagai ruangan tamu atau ruang tunggu.
Sumber: